Eliani, Erliani (2009) Persepsi Masyarakat Terhadap Jual Beli Rokok Pasca Keluarnya Fatwa MUI Tentang Haram Merokok (Studi Kasus di Desa Antasan Senor Ilir Kec. Martapura Timur). Skripsi, Syariah dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (207kB) | Preview
Preview	Text Bab IV.pdf Download (207kB) | Preview

ABSTRAK

Erliani. 2009. Persepsi Masyarakat Terhadap Jual Beli Rokok Pasca Keluarnya Fatwa MUI Tentang Haram Merokok (Studi Kasus di Desa Antasan Senor Ilir Kec. Martapura Timur). Skripsi, Jurusan Muamalat. Pembimbing: (I) Drs. Darliansyah Hasdi, M.HI, (II) H. Bahran, SH, MH. Penelitian ini bertolak dari perbedaan pendapat di masyarakat mengenai jual beli rokok dengan berbagai argumennya setelah MUI pada sidang tahunan di Padang, Sumatera Barat mengeluarkan fatwa haram untuk kegiatan merokok pada anak-anak, pengurus MUI, wanita hamil, dan merokok di tempat umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap jual beli rokok. Hasil analisis untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap masing-masing persepsi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach), yaitu penulis terjun langsung ke lokasi untuk melakukan penelitian terhadap objek penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik interview, yaitu metode pengumpulan data melalui wawancara dengan para responden dan informan berdasarkan pada pedoman wawancara. Melalui teknik analisis kualitatif dengan tahapan data yang diolah kemudian melakukan penelaahan konsep hasil penelitian terhadap data yang telah didapat dengan berpedoman pada landasan teoritis. Penelitian ini menghasilkan temuan-temuan: -Jual beli rokok hukumnya sah dengan alasan: al-Qur’an menyatakan bahwa jual beli sah dilakukan apabila didasarkan pada kerelaan diantara kedua belah pihak, firman Allah Surah an-Nisa: 29, al-Baqarah: 275, Hadis Ibnu Majah menyebutkan bahwa Nabi Muhammmad Saw menyatakan bahwa jual beli itu berdasar atas suka sama suka diantara kamu, tidak ada nash yang tegas, karena telah memberi manfaat, maka rukun dan syarat jual beli pun dianggap telah terpenuhi. -Jual beli rokok hukumnya tergantung dampak yang ditimbulkan rokok, dengan alasan; Al- Qur’an; Jual beli rokok tidak sah apabila bermudarat dan membinasakan diri, berdasarkan surah al-baqarah: 195, jual beli rokok sah tapi makruh karena mengganggu orang lain, jual beli rokok boleh bila memang tidak membawa mudharat baginya/ menjadi obat/ meningkatkan etos kerja -Jual beli rokok tidak sah, dengan alasan; Al-A’raf: 157, rukun dan syarat barang yang diperjual belikan belum terpenuhi, ijma ulama sebaiknya ditaati, menjauhi mudharat dan meraih maslahat. Dari ketiga persepsi tersebut menurut penulis persepsi variasi terakhir yang telah sesuai dengan teori pengistinbatan hukum, selain ada dasar nash dan kaidah fikihnya, sejalan pula dengan kaidah ushulliyah serta prinsip Ijma dan qiyas, dan upaya menjauhinya juga sebagai langkah sa’aduz zira’i yang merupakan tindakan preventif untuk mencegah atau menutup jalan yang bisa mengantar kepada perbuatan yang kemungkinan besar akan membawa kemafsadatan, karena syara’ sendiri banyak menentukan hukum berdasarkan praduga yang berat, disamping perlunya sikap hati-hati (ihtiyat).

Actions (login required)

View Item