Matramli, Matramli (2009) Bisnis Penggilingan Padi Berkat Bersama Dengan Kompensasi Beras di Desa Sungai Rangas Tengah Kabupaten Banjar. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (351kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (396kB) | Preview

ABSTRAK

Matramli. 2009. Bisnis Penggilingan Padi Berkat Bersama Dengan Kompensasi Beras di Desa Sungai Rangas Tengah Kabupaten Banjar. Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pembimbing (I) Dra. Hj. Wahidah, MHI. (2) Dr. Mahmud Yusuf, M.S.I. Penelitian ini bertolak dari masyarakat sekitar yang mayoritas petani. Sebagai Desa lumbung padi, di sana terdapat salah satu bisnis penggilingan padi berkat bersama, yang aktivitas upah-mengupahnya dengan kompensasi beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bisnis penggilingan padi berkat bersama dengan kompensasi beras di Desa Sungai Rangas Tengah Kabupaten Banjar, mengetahui yang melatar belakangi bisnis penggilingan padi dengan kompensasi berupa beras serta mengetahui kendala dan kemudahan dengan kompensasi berupa beras. Dengan menggunakan penelitian lapangan dalam bidang Ekonomi Syariah, karenanya untuk memperoleh data yang diperlukan penulis melakukan teknik wawancara. Untuk mengolah data yang diperoleh, maka penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data yang meliputi editing dan deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan temuan-temuan: (1) Aktivitas penggilingan padi di Desa Sungai Rangas Tengah itu sama saja dengan bisnis penggilingan padi secara umumnya tapi yang membedakan disini dari segi upah-mengupanya, itu bisa dengan kompensasi beras. (2) Latar belakang penggilingan padi berkat bersama upahnya bisa kompensasi beras. karena dilihat dari masyarakat sekitar membutuhkan praktek itu di karenakan masyarakat di sana adalah mayoritas petani dan berkebun jadi tidak mesti dapat uang setiap harinya. (3) Dalam kendala menjalankan bisnis penggilingan padi berkat bersama, dengan kompensasi beras harus dua kali kerja. karena harus mengukur dulu baru bisa menentukan upahnya dan juga saat pengguna pengilingan padi membayar upahnya, dengan beras putih pemilik penggilingan padi itu harus mengumpulkan sampai beras itu dapat diuangkan untuk keperluan berjalannya aktivitas penggilingan padi. (4) Kemudahan dengan kompensasi beras, masyarakat bisa menggunakan jasa penggilingan padi dalam upahnya sehingga tidak selalu dalam bentuk uang yang dibayarkan. Dari analisis bisnis penggilingan padi “berkat bersama” dengan kompensasi beras bisa dikatakan upahnya tidak seimbang tapi karena sudah tradisi masyarakat sekitar dengan ketidak seimbangan itu bisa diterima dengan senang hati. Simpulan dari aktivitas penggilingan padi secara umumnya sama saja, yang membedakan upahnya bisa dengan kompensasi beras. Melatar belakangi bisnis penggilingan padi berkat bersama dengan kompensasi beras, dikarenakan geografis masyarakatnya karena upahnya bisa dengan kompensasi beras sehingga ada kendalanya seperti: harus dua kali kerja dan beras yang diupahkan oleh pengguna jasa harus dikumpulkan dahulu, baru dijual untuk aktivitas penggilingan padi serta dari kemudahannya masyarakat bisa datang walaupun tidak punya uang.

Actions (login required)

View Item