Zainuddin, Muhammad (2017) Upacara Mandi Hamil Tujuh Bulanan di Desa Tabunganen Muara Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (149kB)
	Text AWAL.pdf Download (542kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (149kB)
	Text BAB I.pdf Download (253kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (228kB)
	Text BAB III.pdf Download (434kB)
	Text BAB IV.pdf Download (201kB)
	Text BAB V.pdf Download (141kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (83kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (22kB)

ABSTRAK

Upacara mandi hamil merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan secara turun temurun hingga zaman sekarang. Penelitian ini akan menggali data tentang pelaksanaan upacara mandi hamil tujuh bulan ini yang mencakup tata cara pelaksanaannya serta motivasi dan tujuan masyarakat melaksanakan upacara ini. Melalui penelitian lapangan ini akan diungkap mengenai fakta-fakta yang ada dilapangan. Adapun hal yang menjadi temuan mengenai keunikan upacara mandi hamil yang ada di desa Tabunganen ini, hal ini tidak akan ditemukan pada upacara mandi hamil yang dilaksanakan di daerah lain yang ada di Kalimantan Selatan. Permasalahan yang akan diteliti nantinya meliputi, gambaran pelaksanaan upacara mandi hamil tujuh bulan yang akan dibahas mengenai tata cara upacara, alat dan bahan yang digunakan, orang-orang terlibat di dalamnya dan akan dibahas pula mengenai motivasi dan tujuan masyarakat dalam melaksanakan upacara ini, hal ini akan terkait dengan kepercayaan yang menjadi landasan mereka dalam meyakini manfaat dilaksanakannya upacara. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber baik itu melalui data langsung dengan melihat tradisinya dan mencari data melalui wawancara dengan berbagai responden bersama para tokoh adat dan masyarakat sekitar. Setelah dilakukan penelitian diperoleh hal – hal sebagai berikut, prosesi upacara mandi hamil tujuh bulan yang dilaksanakan di desa Tabunganen Muara Kecamatan Tabunganen kabupaten Barito Kuala, terbagi pada tiga bagian besar prosesi upacara, yaitu Mandi-mandi, Batumbang dan selamatan. Pada ketiga prosesi di atas pada pelaksanaan serta penggunaan alat dan bahan sebagai pendukung upacara sarat akan nilai-nilai filosofis sebagai perwujudan dari pengharapan sebuah kebaikan bagi bakal anak. Pada hal lainnya yang menjadi motivasi dan tujuan dilaksanakannya upacara mandi hamil tujuh bulan yaitu di dominasi oleh motif pewarisan budaya sebagai aturan adat di wilayahnya, sedangkan untuk tujuan dari dilaksanakannya yaitu sebagai wujud doa agar anak senantiasa diberikan keberkahan dalam hidup dan agar ibu yang mengandung diberikan keselamatan.

Actions (login required)

View Item