Lubis, Muhammad Zubair (2018) Hubungan Sabar terhadap Resiliensi pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (815kB)
	Text AWAL.pdf Download (470kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text BAB I.pdf Download (521kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (472kB)
	Text BAB III.pdf Download (383kB)
	Text BAB IV.pdf Download (619kB)
	Text BAB V.pdf Download (200kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (330kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (364kB)

ABSTRAK

M. Zubair Lubis, 1401451347: Hubungan Sabar terhadap Resiliensi pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin, Skripsi, Jurusan Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, 2018, Pembimbing: (1) Abdul Hakim, M.Ag (2) Imadduddin, M.A. Kata Kunci: Sabar, Resiliensi, Remaja, Panti Asuhan. Masa remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Begitu juga remaja yang tinggal di panti asuhan yang tidak tinggal bersama orang tua karena alasan ekonomi ataupun karena orang tua yang sudah meninggal, sehingga salah satu faktor yang mempengaruhi resiliensinya pun tidak ada. Oleh sebab itu remaja di panti asuhan harus mengembangkan resiliensinya dengan optimal agar menjadi seorang yang resilien karena resiliensi merupakan pondasi dari semua karakter positif dalam membangun kekuatan emosional dan psikologis remaja. Dalam resiliensi, banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah sabar. Sabar dalam Islam melibatkan keyakinan akan petunjuk dan pertolongan Allah Swt, sabar juga menyebabkan orang menemukan makna hidup tanpa perasaan marah, menyesal dan khawatir ketika menghadapi keadaan yang penuh tekanan. Orang yang sabar akan tetap tenang dalam situasi yang sulit karena yakin bahwa Allah Swt akan datang menolongnya. Ketenangan tersebut meningkatkan kemampuan berpikir positif, mudah bangkit dari situasi yang sulit, sehingga mempermudah mencari penyelesaian masalah. Orang yang sabar akan menjadi lebih resilien, yaitu mudah bangkit dari kesengsaraan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sabar terhadap resiliensi pada remaja yang tinggal di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Alat pengumpulan data berupa skala Likert. Skala sabar yang terdiri dari 30 aitem dan skala resiliensi 35 aitem ini sudah di uji kevalidannya dan kereliabilitasannya, dengan nilai reliabel 0,878 untuk skala sabar dan 0,926 untuk skala resiliensi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan jumlah subjek sebanyak 32 remaja. Analisis data menggunakan uji korelasi dengan bantuan software SPSS for windows 21.0. Hasil data kuantitaif menunjukkan bahwa sabar berada di kategori sedang (68,8%) dan resiliensi pada remaja yang tinggal di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin berada di kategori sedang (78,1%). Berdasarkan hasil analisis uji korelasi dengan menggunakan teknik Pearson Product Moment di dapat nilai r hitung sebesar 0,711 dengan p value 0,000 sementara nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% dengan N = 32 sebesar 0,349 karena nilai r hitung yang didapat (0,711) > nilai r tabel (sig 5%, N = 32) (p value <0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sabar terhadap resiliensi pada remaja yang tinggal di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin. Hal ini menyatakan bahwa semakain tinggi sabar maka semakin tinggi resiliensi pada remaja yang tinggal di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin.

Actions (login required)

View Item