Mubarak, M. Rusydi (2019) Pendidikan seks dalam Islam (studi pemikiran ‘Abdullâh Nâshih ‘Ulwân). Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (262kB)
	Text AWAL.pdf Download (3MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (125kB)
	Text BAB I.pdf Download (854kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (301kB)
	Text BAB III.pdf Download (2MB)
	Text BAB IV.pdf Download (329kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (386kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (652kB)

ABSTRAK

Pendidikan seks dalam Islam (studi pemikiran ‘Abdullâh Nâshih ‘Ulwân) ini bermula dari keinginan untuk memperoleh jawaban secara konseptual tentang mencegah perilaku seks bebas, perlukah pendidikan seks diajarkan, bagaimana mengajarkan anak akhlak, etika, moral, perkawinan agar terhindar dari perikaku menyimpang terkait seksualitas, kapan dan bagaimana memulai mengajarkan masalah pendidikan seks kepada anak, bagaimana solusi pendidikan seks untuk anak menurut Islam. Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian dibatasi pada beberapa aspek, yakni: konsepsi pendidikan seks, aspek-aspek pendidikan seks, 3) dasar-dasar pendidikan seks, teknik pembelajaran seks dan tahapan-tahapan pendidikan seks menurut pemikiran ‘Abdullâh nâshih ‘ulwân. Penelitian ini termasuk jenis kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan content analysis. Karena penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka pengumpulan datanya adalah dengan metode dokumentasi. selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif-analitik. Tahap berikutnya adalah interpretasi, yaitu memahami seluruh pemikiran ‘Abdullâh Nâshih ‘Ulwân untuk memperoleh penjelasan mengenai pendidikan seks ‘Abdullâh Nâshih ‘Ulwân menggambarkan pemikiran pendidikan seksnya dalam Islam sebagai penerangan kepada anak yang bertujuan memberikan bimbingan dan mengenai fungsi organ seks, hal-hal yang dilarang dan diperbolehkan yang berkaitan dengan organ tersebut, serta panduan menghindari penyimpangan prilaku seksual sejak dini. Pemikiran ‘Ulwân tentang pendidikan seks meliputi enam aspek etika meminta izin, etika melihat, cara menghindarkan dari rangsangan-rangsangan seksual, mengajarkan kepada remaja hukum-hukum syar’i, pernikahan dan hubungan seks, isti’faf bagi yang belum mampu menikah. Metode yang digunakan ‘Ulwân dalam menerapkan pendidikan seks adalah penyadaran, peringatan dan pengikat. Adapun yang menjadi dasar pendidikan seks dalam Islam ‘Abdullâh Nâshih ‘Ulwân adalah Alquran dan Al-Hadits. Terakhir ‘Ulwân mengklasifikasikan pendidikan seks ke dalam beberapa tahap, yakni; tahap tamyîz, tahap murâbaqah, tahap bâligh dan tahap pemuda. Pandangan sosiologi dan psikologi memiliki keterkaitan dengan pemikiran ‘Abdullâh Nâshih ‘Ulwân yang menggambarkan pendidikan seks adalah sebagai penerangan/penjelasan kepada anak yang bertujuan memberikan bimbingan dan praktik yang bersumber pada agama dan moral mengenai fungsi organ seks, tanggungjawabnya, hal-hal yang dilarang dan diperbolehkan yang berkaitan dengan organ tersebut, serta panduan menghindari penyimpangan perilaku seksual sejak dini. ‘Abdullâh Nâshih ‘Ulwân menjadikan pendidikan Islam sebagai acuan pemikirannya dalam menjelaskan pendidikan seks dengan berlandaskan Alquran dan Al-Hadits.

Actions (login required)

View Item