Rahmat, Saleh (2015) RELEVANSI ETIKA POLITIK AL-GHAZALI DALAM PEMERINTAHAN DI INDONESIA. Tesis, Pascasarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (65kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (330kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (102kB) | Preview

ABSTRAK

Al-Ghazali adalah seorang ulama atau filsuf muslim abad pertengahan yang terkenal dengan kepakarannya dalam ilmu tasawuf.Selainitu, Al-Ghazali juga memiliki pemikiran tentang etika politik, hal ini terlihat dalam karyanya yang berjudul “At-Tibr Al-Masbûk fî Nasîhat Al-Mulk”dan“Ihyâ’ Ulûm Ad-Dîn”.Corak pemikiran Al-Ghazali tentang etik apolitik ini dilatarbelakangi oleh pengalaman-pengalamannya dengan dunia kekuasaan pada masanya, para penguasa banyak melakukan praktek-praktek menyimpang dari jalur syari’at, sepertikorupsidanpenyalahgunaankekuasaan. Etikadalampolitiksebenarnyamenjadikeharusanadanya, namundalamfaktasejarahtidaksedikit orang berpolitikdenganmenghalalkansegalacara. Duniapolitikpenuhdenganintrik-intrikkotorgunamemperolehdanmempertahankankekuasaan, kekuasaandigunakanhanyauntukmemperkayadiri, danmenganggap rakyatnya sebagai ladang untuk digarap demi kantong sendiri.Begitu pula apa yang sedang terjadi di Negara Indonesia, etika politik telah dirusak oleh para penguasanya. Bersumber dari permasalahan ini, penulis menganggap bahwa pemikiran etika politik Al-Ghazali sangat relevan dengan dunia perpolitikan di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu dengan menggunakan data-data dari beberapa sumber seperti buku-buku da beberapa sumbe rlainnya untuk mendapatkan konsep yang jelas, tepat dan sistematis mengenai relevansi etika politik Al-Ghazali dalam pemerintahan di Indonesia.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif analitik komparatif.Dengan pendekatan ini diharapkan mampu menjelaskan secara jelas dan kemudian dianalisis oleh penulis secara induktif dan deduktif. Konstruksi etika politik Al-Ghazali yang meliputi tauhid sebagai pondasi, keadilan sebagai tiang,serta amarma’rufnahimungkarsebagaibentengnya, memiliki kemiripan dengan tatanan etika politik yang dianut oleh Negara Indonesia.Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung ajaran tauhid sebagai pondasi, sila kedua dan kelima yang berbunyi“Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” dan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” adalah tiang bagi tegaknya etika politik

Actions (login required)

View Item