Fitriana, Ridha (2019) Figur Pemudi dalam Kisah-Kisah Alquran. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (78kB)
	Text AWAL.pdf Download (408kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (102kB)
	Text BAB I.pdf Download (319kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (389kB)
	Text BAB III.pdf Download (579kB)
	Text BAB IV.pdf Download (395kB)
	Text BAB V.pdf Download (140kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (190kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (104kB)

ABSTRAK

Kata Kunci: Figur, Pemudi, Kisah-Kisah Alquran. Alquran yang mulia datang dengan membawa hak-hak kaum perempuan yang belum pernah ada dalam undang-undang agama manapun. Alquran mengangkat derajat perempuan itu dari lembah kehinaan. Kisah-kisah perempuan dalam Alquran menggambarkan kemuliaan dan kesempurnaan yang dimiliki perempuan sama seperti yang dicapai laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan dalam Alquran tidak hanya tinggal dalam lingkup domestik seperti anggapan kalangan yang mendeskriditkan kaum perempuan. Bahkan di antara mereka telah memainkan perannya yang sangat mulia di usianya yang masih muda atau dapat disebut pemudi. Masa muda adalah masa terpenting. Demikian berharganya masa ini, karena masa muda adalah masa yang menentukan. Menentukan hari depannya, terutama kehidupannya, kehidupan keluarganya, bahkan nasib bangsa dan negara ada di tangannya. Oleh karena itu, bimbingan dan arahan bagi mereka sangat diperlukan demi kehidupan ke arah perkembangan yang baik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran figur pemudi dalam kisah Alquran dan ‘ibrah apa saja yang dapat diambil dari figur pemudi yang ada dalam kisah Alquran. Untuk menjawab permasalahan tersebut penelitian ini mengambil bentuk penelitian kepustakaan (library research). Mengingat bahwa data dihimpun berupa ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan tema figur pemudi dalam kisah-kisah Alquran, maka metode seperti ini dalam metodologi tafsir/’ulum al-qur’ân dinamakan metode Tafsir Maudhȗ’iy (tematik). Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa pandangan Alquran tentang pemudi berbeda dengan pencitraan jahiliyah yang sangat merendahkan perempuan. Alquran melukiskan gambaran pemudi ideal sebagai perempuan yang aktif, produktif, dinamis, sopan, mandiri, namun tetap terpelihara iman dan akhlaknya. Bahkan, Alquran memberikan ciri-ciri ideal seorang pemudi muslimah sebagai berikut: 1.Keteguhan Iman, 2.Kemandirian dalam Ekonomi, 3.Kemandirian Politik, 4.Kemandirian dalam Pilihan Pribadi, dan 5.Kemandirian dalam Mengambil Sikap. ‘Ibrah dari kisah pemudi dalam Alquran diantaranya, kisah Alquran mengandung nasehat keagamaan, menguatkan risalah Islam tentang kebebasan perempuan dari keterbatasan geraknya di ruang publik, dan asas kepedulian serta perlindungan terhadap perempuan

Actions (login required)

View Item