Nazib, Muhammad (2019) Persepsi Santri Pondok Pesantren di Kalimantan Selatan tentang Konsep Jihad. Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (219kB)
	Text AWAL.pdf Download (877kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (101kB)
	Text BAB I.pdf Download (296kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (479kB)
	Text BAB III.pdf Download (40kB)
	Text BAB IV.pdf Download (492kB)
	Text BAB V.pdf Download (14kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (152kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Seruan jihad memang merupakan isu yang sangat sensitif karena sering dikaitkan dengan terorisme. Jihad merupakan salah satu ajaran Islam yang paling sering disalahpahami, bahkan jihad seringkali disebut sebagai penyebab munculnya aksi kekerasan atau teror. Pondok pesantren yang menjadi tempat untuk menuntut ilmu agama Islam dikaitkan dengan penyimpangan ajaran jihad, yakni ¬¬¬¬¬paham radikalisme sehingga berujung pada tindakan terorisme. Konsep jihad merupakan bagian dari ajaran Islam. Banyak ayat al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengajak umat Islam untuk melakukan jihad. Mereka yang mempelajari ajaran Islam, tentu akan mendapatkan informasi tentang pentingnya melakukan jihad. Di antara lembaga pendidikan Islam yang intens mempelajari ajaran Islam, khususnya al-Qur’an dan hadits adalah pondok pesantren. Karena itu, konsep jihad tentu sudah tidak asing lagi di telinga para santri. Sebagai sebuah institusi sosial, pesantren berfungsi melestarikan dan mentransmisikan nilai-nilai keagamaan bagi masyarakat. Kekeliruan sebagian orang dalam memahami konsep jihad yang sesungguhnya, serta dikaitkannya beberapa Pondok Pesantren dengan hal tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi santri pondok pesantren di Kalimantan Selatan tentang konsep jihad dan apa saja yang menjadi sumber pengetahuan mereka tentang jihad. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan sumber data dari santri pondok pesantren di Kalimantan Selatan. Selanjutnya, data di analisis dengan deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, dan pengecekan keabsahan data dilakukan triangulasi. Temuan hasil penelitian menunjukkan: 1. Menurut santri Pondok Pesantren Darul Hijrah Putera, Ibnul Amin Putera, dan Nurul Muhibbin Putera, jihad ialah bersungguh-sungguh dalam melakukan segala hal dan berjuang di jalan Allah. Meskipun tidak banyak santri yang mengetahui arti jihad secara bahasa maupun istilah, akan tetapi mereka mengetahui bentuk jihad yang benar. Bentuk jihad yang paling dominan menurut santri adalah jihad menuntut ilmu, melawan hawa nafsu, berdakwah dan berperang melawan kafir harby. 2. Sumber pengetahuan santri di tiga pondok pesantren di Kalimantan Selatan tentang jihad banyak bersumber pada kitab-kitab yang mereka pelajari di pondok pesantren, dan hanya beberapa orang santri yang pendapatnya bersumber dari artikel internet dan media social youtube. Meskipun kitab rujukan santri di tiap pondok pesantren berbeda-beda, akan tetapi persepsi mereka tentang konsep jihad tidak jauh berbeda bahkan memiliki banyak kesamaan. Dari semua persepsi santri, sumber pengetahuan mereka yang paling dominan berasal dari penjelasan Ustadz/Pengajar di pondok pesantren.

Actions (login required)

View Item