Fatmawati, Jihan Devira (2019) Analisis Distribusi Dana Zakat Produktif Dalam Pengembangan Usaha Mikro Di BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (229kB)
	Text AWAL.pdf Download (621kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (80kB)
	Text BAB I.pdf Download (377kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (516kB)
	Text BAB III.pdf Download (98kB)
	Text BAB IV.pdf Download (413kB)
	Text BAB V.pdf Download (129kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (219kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (914kB)

ABSTRAK

Zakat produktif adalah pemberian zakat yang membuat para penerimanya menghasilkan sesuatu terus-menerus dengan harta zakat yang diterimanya. Dana zakat disalurkan sebagai modal usaha, pelatihan, pendampingan serta monitoring kepada pelaku usaha mikro yang mendapatkan bantuan modal usaha. Apabila hal ini dapat dikelola dengan baik atas pengawasan dari amil maka secara berangsurangsur, orang yang tidak punya akan terus berkurang dan tidak menutup kemungkinan dia pun bisa menjadi pemberi zakat, bukan lagi sebagai penerima. Zakat menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran prosedur distribusi dan analisis SWOT dalam distribusi dana zakat produktif dalam pengembangan usaha mikro di baznas provinsi Kalimantan selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif yaitu, reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu prosedur distribusi dana zakat produktif di BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan didistribusikan kepada mereka yang secara fisik mampu untuk melakukan pekerjaan. Dana zakat diberikan secara langsung kepada mustaḥiq yang sudah dipilih langsung melalui tahapan seleksi berkas dan survey. Bantuan modal usaha akan terus diawasi selama satu tahun. Melalui program pedagang yang bertujuan membekali para mustaḥiq agar mereka memiliki keterampilan yang bisa membantu perekonomian mereka. Setelah mereka mampu secara ekonomi mereka tidak lagi sebagai mustaḥiq zakat akan tetapi berpindah sebagai muzakki. Berdasarkan analisis SWOT melalui dua faktor internal dan eksternal. BAZNAS lembaga resmi pemerintah dan kepercayaan masyarakat yang tinggi pada BAZNAS menjadi kekuatan dan peluang. BAZNAS belum menjadi pilihan utama bagi masyarakat dan semangat mustaḥiq yang tidak stabil menjadi ancaman dan kelemahan.

Actions (login required)

View Item