Barizi, Ahmad (2019) Utang Paung dibayar Hasil Panen Pada Perkebunan Jagung ‎di Desa Sungai Kalang Kecamatan Kandangan ‎Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (158kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (349kB)
	Text BAB I.pdf Download (829kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (996kB)
	Text BAB III.pdf Download (533kB)
	Text BAB IV.pdf Download (989kB)
	Text BAB V.pdf Download (474kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (378kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini berasal dari pekebun dan pengepul yang saling ‎melakukan perjanjian utang piutang, dengan keterikatan antara kedua belah pihak, yakni ‎pekebun wajib menjual hasil panen dan pengepul wajib membeli hasil panen. Padahal dalam ‎situasi perkebuunan tidak akan tahu hasil yang akan didapat ketika panen tiba. Adapun ‎tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik utang paung dibayar hasil panen ‎pada perkebunan jagung didesa sungai kalang kecamatan kandangan kabupaten hulu sungai ‎selatan dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam pada praktik tersebut.‎ Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), menggunakan metode ‎pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dengan cara observasi ‎dan wawancara. Setelah data terkumpul, dilakukan analis berdasarkan hasil dari penyajian ‎data.‎ Hasil temuan dari penelitian ini adalah terdapat tiga kasus yang mengakibatkan dua ‎hukum yang berbeda, pada kasus II dan III terdapat hukum yang tidak dibolehkan dalam ‎syariat Islam, yakni pada kasus II adanya tambahan biaya oleh si pekebun yang membuat ‎transaksi ini menjadi haram karena adanya unsur riba didalamnya, juga sama halnya pada ‎kasus III yang menjadi haram karena adanya unsur gharar dalam transaksi ini ketika si ‎pengepul merasa dirugikan dengan kewajiban membeli hasil kebun milik pekebun. ‎Sedangkan pada kasus I ini merupakan transaksi yang dibolehkan oleh syariat karena ‎dilandaskan oleh unsur bermuammalah yakni suka sama suka diantara para pihak dengan ‎kerelaan masinh-masing, yang tentu sesuai dengan konsep muammlah yang membolehkan ‎transksi asalkan tidak ada unsur-unsur yang dilarang oleh syariat Islam.‎

Actions (login required)

View Item