Akbar, Muhammad Hafidz (2014) Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Perilaku Sosial Peserta Didik Di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text 6. BAB IV.pdf Download (104kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (135kB) | Preview

ABSTRAK

Muhammad Hafidz Akbar, 2014. "Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Perilaku Sosial Peserta Didik Di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin". Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Dr. Hj. Romdiyah, M.Pd. (II) Drs. Muhammad Yusran, M.Pd. Penelitian ini dilatarbelakangi tentang urgennya peranan bimbingan konseling terhadap perilaku sosial peserta didik di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin yang masih sangat diperlukan dalam meminimilisasiperilaku sosial para siswa yang menyimpang dalam kerajinan, kelakukan dan kedisiplinan. Rumusan masalah penelitian ini adalahbagaimana peranan guru bimbingan dan konseling terhadap perilaku sosial peserta didik di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin?, danfaktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam perilaku sosialnya tersebut? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan(fieldresearch). Untuk menggali datanya digunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasilnya diolah dengan teknik editing, kategorisasi dan tabulasi. Kemudian dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh peranan bimbingan konseling terhadap perilaku sosial peserta didik di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin ternyata sangat penting dan diperlukan. Sebab sangat urgen untuk meminimilisasi semua perilaku sosial para siswa yaitu: (1)Ketidakdisiplinan dalam kerajinan, seperti terlambat masuk/hadir ke sekolah, terlambat masuk ruang pada penggantian jam pelajaran, dan siswa yang sering tidak mengikuti pelajaran, (2) Ketidakdisiplinan dalam kelakukan, seperti siswi memakai perhiasan berlebihan, siswa rambutnya menutup telinga/kerah baju/dibawah alis, siswa/i memelihara kuku panjang/pakai cat kuku, dan siswi membawa make up, dan siswa berlainan jenis berduaan/bergandengantangan/berpacaran. (3) Ketidakdisiplinan dalam kerapian, yaitu memakai seragam yang tidak rapi dan tidak lengkap atau salah memakai seragam sekolah, tidak memakai ikat pinggang, memakai sepatu yang bukan warna hitam, tidak memakai kaos kaki, dan tidak memakai kelengkapan seragam waktu upacara. Secara rata-rata dari ketiga ketegori pelanggaran tersebut rendah sekali.Faktor yang dapat mempengaruhi peranan bimbingan konseling terhadap perilaku sosial peserta didik, dikategorikan: Pertama, faktor keluarga siswa, yaitu: orang tua yang bercerai, orang tua sering bertengkar, sikap orang tua yang acuh/kurang perhatian, dan otoriter/protektif. Kedua, faktor ekonomi keluarga siswa, yaitu ekonomi orang tua pas-pasan, siswa harus bekerja dan menanggung keperluan keluarga. Ketiga, faktor lingkungan siswa, baik tempat tinggal siswa maupun lingkungan sekolah yaitu: menimbulkan keberanian, suka meniru yang lain, mau menang sendiri, dan merasa diri lebih mengetahui dan hebat dari yang lain. Solusi dalam mengatasi perilaku tidak disiplin pada siswa MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin, yaitu Pertama,dengan mensosialisasikan tata tertib sekolah kepada para siswa dan orang tuanya. Kedua, melakukan pemanggilan dan pembinaan terhadap siswa yang bermasalah, dan Ketiga, memberikan siraman keagamaan.

Actions (login required)

View Item