Ratih, Ratih (2020) Budaya Membaca Al-Qur’an dan Implikasinya terhadap Pembinaan Akhlak Siswa Kelas XI MAN 2 Model Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (256kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (185kB)
	Text BAB I.pdf Download (572kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (690kB)
	Text BAB III.pdf Download (130kB)
	Text BAB IV.pdf Download (727kB)
	Text BAB V.pdf Download (191kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (198kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Budaya membaca Al-Qur'an di MAN 2 Model Banjarmasin merupakan kebiasaan yang dilakukan dengan keinginan sendiri penuh kesadaran tanpa ada paksaan dalam membaca Al-Qur’an yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sebelum pelajaran dimulai yang berimplikasi pada pembinaan akhlak siswa. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah budaya mmbaca Al-Qur'an pada kelas XI MAN 2 Model Banjarmasin dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan. Adapun subjek dalam penelitian adalah 4 orang guru dan 10 siswa kelas XI MAN 2 Model Banjarmasin. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilapangan yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkkan bahwa terdapat dua hal yang berkaitan dalam menjalankan budaya membaca Al-Qur'an, pertama pelaksanakan selama 10-15 menit sebelum pelajaran, kedua teknis pelaksanaan dimulai dengan adanya pengawasan dan didampingi oleh guru namun bisa juga tidak diawasi serta ada perbedaan teknis urutan dalam membaca Al-Qur'an, Asma'ul Husna, dan doa. Implikasi dari budaya membaca Al-Qur'an terhadap pembinaan akhak siswa dilakukan dengan metode pembiasaan yang berdampak pada sikap siswa yang muncul berupa kedisiblinan siswa, kebiasaan siswa mengucap salam ketika bertemu guru dan menghargai teman, menumbuhkan sifat siswa untuk selalu mengingat Allah Swt. dan merasa segala perbuatan akan selalu diawasi oleh Allah Swt. memudahkan siswa dalam menghafal Al-Qur’an serta lebih berkonsentrasi ketika pembelajaran, dan hati menjadi tenang. Adapun faktor pendukung yaitu keinginan dan dukungan dari kepala Madrasah, dewan guru, dan siswa, ketepatan guru masuk ke dalam kelas dan sarana prasarana yang mendukung. Adapun faktor penghambat antara lain kedisiblinan siswa seperti datang terlambat atau mengerjakan tugas di dalam kelas, dan tidak mengikuti dengan sungguh-sungguh serta latarbelakang pendidikan siswa.

Actions (login required)

View Item