Nurwati, Ema Tri (2021) PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERJANJIAN PERKAWINAN DI KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR. Skripsi, Syariah.

	Text 1. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (49kB)
	Text 2. AWAL.pdf Download (763kB)
	Text 3. ABSTRAK.pdf Download (7kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (272kB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (259kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (25kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (180kB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (14kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (13kB)
	Text 10. LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Penelitian ini mengemukakan tentang presepsi masyarakat banjar tentang perjanjian perkawinan dengan fokus masalah: Bagaimana Persepsi Masyarakat tentang Perjanjian Perkawinan dan Apa Alasan dan faktor yang melatarbelakangi persepsi Masyarakat terhadap Perjanjian Perkawinan. Subyek dalam penelitian ini Masyarakat sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah Presepsi Masyarakat tentang Perjanjian Perkawinan di Kec. Banjarmasin Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Dalam pengolahan data ditempuh melalui teknik analisis yaitu berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Analisis data menggunakan data kualitatif dengan mendeskripsikan kejadian yang sesungguhnya kedalam bentuk uraian kalimat, dan dalam mengambil kesimpulan penulis menggunakan metode induktif, yakni menarik kesimpulan dari hal-hal yang berbentuk khusus keumum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Faktor masyarakat Kecamatan Banjarmasin Timur tidak membuat perjanjian perkawinan adalah Rendahnya pendidikan merupakan salah satu kendala yang mengakibatkan masyarakat Kelurahan Banjarmasin Timur kurang mengerti tentang kegunaan membuat perjanjian perkawinan sebelum melaksanakan perkawinan. Masyarakat kecamatan Banjarmasin Timur berpendapat bahwa perjanjian perkawinan bukanlah suatu kewajiban yang harus dilakukan seorang yang akan menikah, mereka menganggap perjanjian perkawinan hanya taklik talak. Selain itu masyarakat beranggapan bahwa membuat perjanjian perkawinan sebelum atau pada saat perkawinan itu adalah hal yang tabu.

Actions (login required)

View Item