Irmayanti, Herda Novita (2020) MANAJEMEN PENDIDIKAN INKLUSI PADA RA INKLUSI ULUMUL QUR’AN AL MADANI BANJARBARU DAN TK INKLUSI BINA SEJAHTERA BANJARMASIN. Tesis, Pasca Sarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (251kB)
	Text AWAL.pdf Download (618kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (311kB)
	Text BAB I.pdf Download (344kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (415kB)
	Text BAB III.pdf Download (204kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (263kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (169kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh adanya pengelolaan manajemen yang baik khususnya pada lembaga pendidikan inklusif agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Pelaksanaan manajemen yang baik tentunya akan menghasilkan pendidikan yang baik pula, karena pendidikan yang diterapkan akan saling menguntungkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan lingkungan pendidikan inklusif memiliki keberagaman atau variatif dan lebih responsif dibandingkan lingkungan pendidikan terpisah oleh karena itu memerlukan manajemen yang tepat meliputi manajemen kesiswaan, kepegawaian, sarana dan prasarana, keuangan dan hubungan dengan masyarakat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana manajemen pendidikan inklusi di RA Inklusi Ulumul Qur’an Al Madani Banjarbaru dan TK Inklusi Bina Sejahtera Banjarmasin, dan bagaimana peran yayasan dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi pada kedua lokasi penelitian tersebut. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data yang digali adalah tentang manajemen pendidikan inklusi pada RA Inklusi Ulumul Qur’an Al Madani Banjarbaru dan TK Inklusi Bina Sejahtera Banjarmasin serta peran yayasan dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi pada RA Inklusi Ulumul Qur’an Al Madani Banjarbaru dan TK Inklusi Bina Sejahtera Banjarmasin. Sumber data adalah yaitu kepala sekolah, guru kelas dan guru pendamping pada kedua lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu memvalidasi data, mengorganisasikan data dan informasi, menyajikan temuan, dan menafsirkan temuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data mengenai manajemen pendidikan inklusi di RA Inklusi Ulumul Qur’an Al Madani Banjarbaru dan TK Inklusi Bina Sejahtera Banjarmasin. Adapun hasil yang diperoleh tentang Manajemen pendidikan Inklusi pada RA Inklusi Ulumul Qur’an Al Madani Banjarbaru terdiri dari manajemen kesiswaan meliputi perencanaan yaitu melakukan analisis kebutuhan dan melakukan asesmen dengan dua cara yaitu asesmen diagnosa dan asesmen pembelajaran, melakukan pengelompokan belajar siswa untuk penempatan siswa, pencatatan data siswa, mencatat kehadiran siswa, pencatatan mutasi siswa, membuat papan statistik siswa dan pelaporan data di buku induk siswa, pengorganisasian membentuk panitia dan pembagian tugas penempatan siswa yang disahkan kepala sekolah dengan menggunakan surat keputusan (SK), pelaksanaan yaitu pengelompokkan atau penempatan siswa dilakukan berdasarkan hasil diagnosa oleh pihak yang berwenang seperti guru pendamping khusus dan terapis, sedangkan pengawasan dilakukan dengan cara kepala sekolah melakukan pengawasan secara rutin dan adanya pelaporan yang dilakukan secara berkala kepada pengawas dan yayasan sekolah. Manajemen kurikulum meliputi kegiatan perencanaan yaitu dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa dan sekolah dengan model kurikulum inklusif parsial dengan mengajak anak berkebutuhan khusus dalam pembelajaran dikelas reguler, pengorganisasian dilakukan dengan adanya pembagian tugas jadwal mengajar dan menetukan mata pelajaran oleh kasi kurikulum, pelaksanaan yaitu dilaksanakannya model kurikulum yang kami gunakan yaitu model kurikulum modifikasi dan substitusi yakni kurikulum siswa rata-rata/regular disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan/potensi ABK. Dan pengawasan yang dilakukan langsung oleh kepala sekolah dengan mengadakan rapat beserta dewan guru sekitar satu atau dua bulan sekali untuk memantau dan melihat perkembangan pelaksanaan kurikulum di sekolah tersebut. Manajemen proses pembelajaran meliputi perencanaan yaitu dilakuakan dengan merumuskan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sumber belajar serta media pembelajaran, pengorganisasian diantaranya mengatur pembagian wali kelas, tugas mengajar beserta jadwalnya, pelaksanaan yaitu melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, jadwal pelajaran, pembagian tugas, program pengajaran semester, kegiatan program kurikuler dan ekstrakurikuler, hasil penilaian dan kenaikan kelas pada siswa, pembuatan laporan kemajuan belajar siswa, perbaikan dan pengayaan sesuai dengan yang terjadwal dan berpedoman pada kalender pendidikan dan pengawasan dilakukan melalui supervisi, evaluasi, pelaporan yang dilakukan secara berkala. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan meliputi meliputi inventarisasi pegawai, pengusulan formasi pegawai, pengusulan pengangkatan pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji kepala, mutasi dan mengatur pembagian tugas. Sedangkan pendidik di sekolah inklusif lebih memiliki fungsi sebagai profesi yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan tertentu yang melaksanakan program pendidikan inklusif. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan meliputi perencanaan salah satunya dalam penerimaan dan penetapan pegawai yang lebih kepada menyesuaikan kebutuhan pegawai di sekolah. menyelenggarakan pencatatan pegawai, pengusulan formasi pegawai jika dibutuhkan sekaligus mengangkat pegawai tersebut menjadi pendidik. pengorganisasian dilakukan dengan pencatatan lengkap mngenai tenaga pendidik dan kependidikan, pelaksanaan program pendidikan ditawarkan kepada setiap siswa, setiap siswa diberikan perhatian dan dukungan yang tepat, setiap siswa berhak atas pendidikan dalam kelompok sebaya, setiap siswa diberikan perlakuan yang adil, komunikasi mampu bertindak sebagai pendamping dan pelindung ABK serta dengan melibatkan orang tua dilibatkan dalam proses pembelajaran dan pengawasan adalah kegiatan yang terlaksana berkaitan dengan pendidik dan tenaga kependidikan telah terlaksana sesuai dengan apa yang direncakan sebelumnya, juga sebagai bahan evaluasi untuk hasil yang lebih baik. Manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai dari pengadaan sarana dan prasaran tersebut di sekolah, dan juga dengan melihat kebutuhan siswa yang ada di sekolah kami, pengorganisasian yaitu menyediakan berbagaimacam sarana dan prasarana yang diperlukan, pelaksanaan merupakan bentuk dari penggunaan fasilitas sarana dan prasarana itu sendiri dalam proses pembelajaran, dan pengawasan yang dilakukan terhadap penggunaan dari berbagaimaam sarana dan prasaran di sekolah tersebut, mengenai apakah sarana dan prasaran tersebut sudah digunakan dan difungsikan dengan baik terutama dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Manajemen hubungan masyarakat meliputi perencanaan dengan mengadakan pertemuan termasuk yayasan untuk sama-sama membahas kerjasama sekolah dengan pihak luar sekolah, seperti instansi atau lembaga apasaja yang kami butuhkan kerjasamanya, pengorganisasian dengan membuat daftar mengenai kerjasama sekolah dengan pihak luar atau masyarakat, untuk pelaksanaan sekolah memiliki alur tersendiri dalam pelaksanaannya, adapun alur dalam layanan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat tersebut diawali dengan asesmen, kemudian penyusunan program pengembangan/intervensi, serta pelaksanaan program pengembangan/ intervensi, dan pengawasan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan pelaksaan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat sudah berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya dalam proses perencanaan manajemen hubungan masyarakat. Adapun pada lokasi penelitian kedua yaitu TK Inklusi Bina Sejahtera Banjarmasin meliputi manajemen kesiswaan dalam perencanaan diawali dengan melakukan analisis kebutuhan, melakukan bimbingan konseling oleh dewan guru, guru kelas, guru pendamping khusus, dan TIM Ahli dan TIM, pengorganisasian membentuk panitia dan pembagian tugas penempatan siswa dengan adanya surat keputusan (SK), pelaksanaan yaitu pengelompokkan atau penempatan siswa, pengawasan pengawasan secara rutin dan pelaporan. Manajemen kurikulum meliputi perencanaan yaitu penyususnan rencana kurikulum seperti Kurikulum tambahan yang tidak ada dalam kurikulum standar, pengorganisasian manajemen kepala sekolah menunjuk guru sebagai wakil dalam bidang kurikulum, pelaksanaan kurikulum plus yang merupakan kurikulum tambahan, pengawasan untuk mengetahui apakah pemilihan dari pelaksanaan kurikulum tersebut sudah tepat dan berjalan dengan baik atau sebaliknya. Manajemen proses pembelajaran meliputi perencanaan merumuskan berbagai macam cara atau metode yang akan digunakan selama proses, pengorganisasian menentukan dan memilih tim yang bertugas untuk mengelola proses pembelajaran, pelaksanaan menerapkan pembelajaran khusus untuk membantu anak berkebutuhan khusus mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan program pendidikan mereka, selain itu ada juga program pembelajaran individual untuk mereka yang mempunyai kecerdasan istimewa dalam pembelajarannya juga kepada mereka yang tidak mampu mengikuti pembelajaran dengan kurikulum standar, pengawasan melakukan observasi untuk melihat apakah proses pembelajaran di sekolah tersebut berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan meliputi perencanaan penerimaan dan penetapan pegawai lebih kepada menyesuaikan kebutuhan pegawai di sekolah, pengorganisasian dilakukan dengan cara melakukan pencatatan secara lengkap terhadap para pendidik dan tenaga pendidik yang ada di sekolah, pelaksanaan dilakukan oleh kepala sekolah dengan cara membentuk TIM Guru Pendamping Khusus (GPK) disamping menentukan pendidik dan tenaga pendidik secara keseluruhan untuk melaksanakan program inklusi di sekolah tersebut, pengawasan yang dilakukan disini adalah untuk melihat dan menilai serta memastikan apakah tugas yang telah dilakukan oleh tenaga pendidik dan kependidikan tersebut berjalan dengan baik. Manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan yaitu dengan menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai dari pengadaan sarana dan prasaran tersebut di sekolah, dan melihat kebutuhan siswa yang ada di sekolah, pengorganisasian dengan melakukan pencatatan atau pendataan terhadap sarana dan prasarana yang ada di sekolah, pelaksanaan yaitu penggunaan fasilitas sarana dan prasarana, dan pengawasan berkenaan dengan apakah sarana dan prasaran tersebut sudah digunakan dan difungsikan dengan baik terutama dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Manajemen hubungan masyarakat meliputi perencanaan dengan membentuk komunitas inkusi yang melibatkan perkumpulan lembaga sekolah dengan lembaga PAUD terdekat dan orang tua peserta didik serta membentuk jaringan kemitraan, pengorganisasian untuk mengatur dalam pelaksanaan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak yang nantinya akan membantu dalam kelancaran proses pembelajaran, pelaksanaan salah satunya melakukan kunjungan rumah secara berkala untuk memberikan pemahaman kepada keluarga mengenai anak berkebutuhan khusus dan untuk melihat kegiatan anak tersebut selama mereka berada di rumah, membentuk tim pembahasan kasus (case study) yang terdiri dari kepala sekolah, guru kelas dan GPK, dan pengawasan dilakukan untuk menilai dan melihat apakah kerjasama dengan berbagai pihak yang sudah direncanakan dan dilakukan berjalan dengan baik atau sebaliknya mengalami kendala. Peran yayasan dalam pelaksanaan pendidikan inklusi pada RA Inklusi Ulumul Qur’an Al Madani Banjarbaru dan TK Inklusi Bina Sejahtera Banjarmasin meliputi keterlibatan, fasilitas dan program pada RA Inklusi Ulumul Qur’an Al Madani Banjarmasin yaitu memberikan pelatihan kepada para pendidik salah satunya yang berkenaan dengan penanganan anak berkebutuhan khusus, memilih guru pendamping khusus untuk mendampingi anak berkebutuhan khusus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, kemudian menentukan dan mempertimbangkan kerjasama sekolah dengan pihak luar sekolah, serta menyediakan berbagai macam fasilitas atau sarana dan prasarana khusus. adapun keterlibatan, fasilitas dan program pada TK Inklusi Bina Sejahtera Banjarmasin Program Inklusi di TK Inklusi Bina Sejahtera terlaksana dengan baik karena adanya dukung dari berbagai pihak diantaranya seperti pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, pemimpin masyarakat di lingkungan lembaga PAUD, kepala sekolah terdekat di sekitar lembaga PAUD, dan orang-orang dari lembaga lain yang terkait, seperti puskesmas, dokter dan spesialis, terapis, dan lain-lain. Seperti puskesmas Kayu Tangi Banjarmasin, Pusat Layanan Autis (PLA) Provinsi Kalimantan Selatan, RS Ansyari Saleh Klinik Tumbuh Kembang Anak, Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Delima, Kelompok Kerja Kepala dan Pengelola PAUD (K3P PAUD) dan juga Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome Kalimantan Selatan.

Actions (login required)

View Item