Ikhsan, Muhammad (2020) Persepsi Masyarakat Tanjung Seloka Kabupaten Kotabaru Terhadap Kesepakatan Akkeang. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (171kB)
	Text AWAL.pdf Download (946kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (327kB)
	Text BAB I.pdf Download (620kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (599kB)
	Text BAB III.pdf Download (133kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (222kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (332kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat Tanjung Seloka Kabupaten Kotabaru yang menjadikan pemenuhan akkeang sangat diutamakan dan adanya sifat gengsi dari keluarga perempuan yang ingin melaksanakan pernikahan. Proses melamar tidak bisa dilanjutkan dan pernikahan tidak bisa dilaksanakan apabila dalam penetapan jumlah akkeang tidak sesuai yang diinginkan dari keluarga perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penetapan akkeang di masyarakat Tanjung Seloka Kabupaten Kotabaru dan persepsi masyarakat Tanjung Seloka terhadap akkeang. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah editing, deskripsi dan tabulasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif sehingga diperoleh kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses gambaran penetapan akkeang dilaksanakan dengan cara angka‟ layar dan memberikan selembar kain atau amplop dari perwakilan keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan dan di dalam amplop tersebut terdapat beberapa lembar uang sebagai perumpamaan dengan jumlah uang akkeang yang dapat disediakan oleh keluarga laki-laki misalnya isi amplop Rp250.000.00, maka perbandingannya adalah Rp25.000.000.00, dan pemenuhan jumlah akkeang dalam pelaksanaan tardisi pernikahan masyarakat Tanjung Seloka sudah sesuai dengan penerapan adat Tanjung Seloka namun secara penerapan dalam konsep Islam tidak sesuai yang diterapkan dalam pelaksanaan akkeang atau walimatul „ursy, yang menjadikan akkeang tidak cukup bahkan terdapat hutang dalam pelaksanaan pernikahan karena adanya sifat berlebih-lebihan dalam menggunakan uang akkeang dan menjadikan hal yang mutlak harus dilakukan dengan jumlah yang diinginkan dari keluarga perempuan. Dalam hukum Islam menerangkan agar bersikap apa adanya dengan kesederhaan sesuai kemampuan untuk menghilangkan kemudharatan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT serta menjalankan suatu aturan sesuai dengan hukum Islam

Actions (login required)

View Item