Mariana, Mariana (2021) Tasawuf dan Modernitas dalam Pandangan Hamka dan Nurcholish Madjid (Studi Perbandingan). Tesis, Pasca Sarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (210kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (197kB)
	Text BAB I.pdf Download (272kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (507kB)
	Text BAB III.pdf Download (510kB)
	Text BAB IV.pdf Download (448kB)
	Text BAB V.pdf Download (210kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (233kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (456kB)

ABSTRAK

Yang menarik dari penelitian ini adalah kedua tokoh ini sangat berpengaruh dalam zaman modern dan khazanah ilmu tasawuf, yang hidupnya sezaman dan sama-sama pernah bertemu dan juga mengagumi sosok seorang tokoh yakni Ibnu Taimiyah hingga mengutip pemikirannya tentang tasawuf dan mempengaruhi pemikiran Hamka dan Cak Nur hingga mereka tuangkan ke dalam karya-karya yang mereka hasilkan. Namun yang menjadi masalah dari kedua tokoh ini yakni ditemukannya persamaan dan perbedaan cara pandang tasawuf. Permasalahan yang diteliti ialah: bagaimana pandangan Hamka dan Nurcholish Madjid tentang tasawuf dan modernitas, Adakah persamaan dan perbedaan pandangan Hamka dan Nurcholish Madjid tentang tasawuf dan modernitas. Metode penelitian ini dilakukan dengan mengambarkan dan membandingkan kedua tokoh yang meliputi persamaan dan perbedaan pemikiran. Sehingga dapat menghasilkan temuan-temuan: bahwa pemikiran tentang tasawuf dan modernitas telah mempengaruhi pemikiran kedua tokoh Islam Indonesia tersebut yang terlihat pada perjalanan hidup mereka sebagai seorang intelektual muslim di Indonesia. Temuan lainnya yaitu mereka memiliki kesamaan, Adapun persamaan pemikiran Hamka dan Nurcholish Madjid ialah pada dua hal yaitu: Pertama, Tawakkal. Bagi keduanya makna tawakal yakni menyerahkan segala keputusan kepada Allah Kedua, Ikhlas. Yakni murni, tulus tidak bercampur dengan apapun dan tanpa mengharap imbalan sedikitpun. Adapun perbedaan pemikiran Hamka dan Nurcholish Madjid yaitu dilihat pada konsep tasawuf dan modernitas yakni: Pertama, perbedaan pada konsep zuhud mereka, bagi Hamka yakni menghendaki suatu penghayatan keagamaan esoteris yang mendalam tetapi dengan tidak harus melakukan pengasingan diri atau uzlah, melainkan tetap aktif melibatkan diri dalam masyarakat. Sedangkan Nurcholish Madjid pada konsep zuhud yakni sebuah konsep tasawuf klasik seperti uzlah, kasyaf, dzikir dan esoterisme atau penghayatan kegamaan batin yang menghendaki hidup aktif dan terlibat dalam masalah masyarakat dan baginya sesekali menyingkirkan diri “uzlah”mungkin ada baiknya dilakukan untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan dan meluruskan pandangan yang menjadi titik tolak dalam segala aktifitas ke depannya. Kedua, cara pandangan mereka tentang modernitas Hamka menggunakan pandangan bahwa dunia modern memberikan suatu tantangan yang harus disikapi dengan dinamis sedangkan bagi Nurcholish Madjid merupakan suatu keharusan yang wajib dilakukan menjadi suatu perintah dan ajaran Tuhan Yang Maha Esa yang mutlak untuk dilaksanakan.

Actions (login required)

View Item