Hamlan, Hamlan (2021) DIMENSI SUFISTIK DALAM PRAKTIK TATAMBA BANYU OLEH GURU SYAIROZI DI DESA ANTASAN SENOR KABUPATEN BANJAR. Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (185kB)
	Text AWAL.pdf Download (824kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (214kB)
	Text BAB I.pdf Download (270kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (592kB)
	Text BAB III.pdf Download (190kB)
	Text BAB IV.pdf Download (675kB)
	Text BAB V.pdf Download (208kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (285kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Praktik batatamba merupakan salah satu warisan budaya urang Banjar Kalimantan Selatan yang oleh sebagian masyarakat setempat masih mereka lakoni untuk menuju sehat, baik jasmani maupun rohani. Pasalnya sejak zaman nenek moyang tempo dulu kesehatan jasmani dan rohani sesuatu yang sangat berharga dan mahal sekali karena mempunyai nilai tiada terhingga bagi kesempurnaan hidup dan kehidupan seseorang. Sebagai contoh, di Desa Antasan Senor, Martapura Kabupaten Banjar ada Tuan Guru Syairozi. Kepada Guru Syairozi, setiap hari banyak masyarakat yang antri meminta banyu untuk berbagai macam penyakit, terutama penyakit kronis yang sulit disembuhkan, atau penyakit yang dianggap sebagai perbuatan orang lain sejenis santet. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi batatamba banyu oleh Guru Syairozi dan dimensi sufistik mengenai praktik batatamba banyu. Objek penelitiannya ialah rumah Guru Syairozi Desa Antasan Senor, Kabupaten Banjar, Martapura Provinsi Kalimantan Selatan, dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumenter. Temuan penelitian ini adalah praktik batatamba banyu ini awal mulanya dipraktikkan oleh ayah Guru Syairozi sendiri (KH. Marhasani). Kemudian pada tahun 1998, ayah beliau berpulang ke rahmat Allah (meninggal). Setelah empat puluh hari pasca meninggalnya ayah beliau, maka praktik batatamba banyu diteruskan oleh beliau. Sampai sekarang ini Guru Syairozi sudah menjalankan praktik batatamba banyu ini kurang lebih dua puluh tiga tahun. Penyembuhan Guru Syairozi menggunakan metode sufi healing yang memandang al-maqâmât dalam tasawuf dapat dijadikan sebagai konsep dasar bagi penyembuhan berbagai penyakit, terutama mental dan dapat juga dijadikan sebagai sumber penyembuhan penyakit fisik. Konsep al-maqâmât yang digunakan beliau untuk menasehati masyarakat yang ditreatment adalah taubat, sabar, tawakkal, qana’ah, wara’, zuhud dan ridha.

Actions (login required)

View Item