Hayati, Ridha (2011) Prospek Penerapan Akad Muzāra‘ah dan Mukhābarah sebagai Salah Satu Produk Bank Syariah, Skripsi. Skripsi, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (96kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (148kB) | Preview

ABSTRAK

Ridha Hayati, 2011, Prospek Penerapan Akad Muzāra‘ah dan Mukhābarah sebagai Salah Satu Produk Bank Syariah, Skripsi, Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Syariah, Pembimbing (1) Dr. Sukarni, M. Ag, Pembimbing (2) H. Fuad Luthfi, S. Ag., SH., MH. Penelitian dengan judul “PROSPEK PENERAPAN AKAD MUZĀRA‘AH DAN MUKHĀBARAH SEBAGAI SALAH SATU PRODUK BANK SYARIAH” ini dilatarbelakangi oleh akad untuk bidang pertanian seperti muzāra‘ah atau mukhābarah belum atau tidak terdapat pada bank syariah. Sistem perbankan nasional yang berkembang pesat saat ini salah satunya adalah perbankan syariah baik Bank Umum Syariah maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Tulisan ini akan menawarkan pemikiran bagaimana potensi agrobisnis yang besar tersebut dikembangkan dan diberdayakan melalui lembaga perbankan syariah. Bagaimana prospek sektor pertanian yang dikembangkan dapat meningkatkan kualitas hidup atau kesejahteraan masyarakat petani. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk mengetahuinya lebih jauh lagi bagaimana prospek pengaplikasian ke dalam bentuk akad pada Bank Syariah dengan sistem bagi hasilnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja produk perbankan syariah selama ini dan untuk mengetahui bagaimana muzāra‘ah dan mukhābarah menjadi bagian dari produk perbankan syariah untuk meningkatkan ekonomi petani. Jenis penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian literatur yaitu penelitian dengan mencari data melalui literatur atau buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian penulis. Sifat penelitian ini adalah mendeskriptifkan bagaimana prospek penerapan akad muzāra‘ah dan mukhābarah menjadi bagian dari produk bank syariah untuk meningkatkan ekonomi petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk bank syariah selama ini terbagi ke dalam tiga kategori yaitu produk penghimpunan dana yaitu wadī’ah yang terdiri dari wadī’ah yad amanah dan wadī’ah yad ḍamanah, tabungan muḍārabah, deposito investasi muḍārabah, tabungan haji muḍārabah, tabungan qurban. Produk penyaluran dana yaitu murābahah, istiṣna’, salam, ba’i biṣaman ajil, muḍārabah, musyārakah, ijārah, ijārah muntahiya bittamlik, qard. Produk jasa yaitu wakālah, hawālah, kafālah, rahn, ṣarf, ujr, pengiriman Uang (transfer), iInkaso, kliring, save deposit box, change card dan syariah card. Hasil analisis SWOT untuk mengetahui faktor internal dan eksternal peluang akad muzāra‘ah dan mukhābarah dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa akad muzāra‘ah dan mukhābarah memilki peluang yang besar. Beberapa kekuatan yang dimiliki bank syariah yaitu (1) tidak dikenal adanya perhitungan bunga, tetapi menggunakan prinsip bagi hasil. (2) Dalam prinsip bagi hasil, besarnya pembagian porsi keuntungan antara pemilik dana (bank) dan pengelola usaha (petani) diserahkan kepada kedua belah pihak tersebut disesuaikan dengan masa panen. (3) Bank syariah menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential) dan manajemen risiko sehingga risiko-risiko pembiayaan yang disalurkan dapat diminimalisir. Beberapa kelemahan yang dimiliki bank syariah yaitu (1) tingkat kemampuan dan profesionalisme sumber daya insani di bidang keuangan rendah. (2) Bank syariah sebagai salah satu lembaga keuangan belum maksimal dalam memanfaatkan fatwa Dewan Syariah Nasional sehingga produk bank syariah tidak terlalu variatif dan inovatif. Adapun beberapa peluangnya adalah (1) tidak adanya larangan dalam ber-mu‘āmalah kecuali perkara tersebut ada larangannya. (2) Disyariatkannya muzāra‘ah dan mukhābarah adalah untuk menghindari adanya ketidakmanfaatan kepemilikan hewan ternak karena tidak memiliki tanah untuk diolah dan untuk menghindari ada tanah yang dibiarkan tidak produktif karena tidak ada yang mengolahnya. (3) Keberadaan sumber daya alam Indonesia sangat mendukung pengembangan agrobisnis, khususnya dari ketersediaan lahan produktif untuk pertanian. Indonesia memiliki daratan yang luas sehingga dapat membuka lapangan kerja yang luas untuk menyerap tenaga kerja guna meningkatkan ekonomi petani dan mengurangi tingkat kemiskinan. (4) Indonesia memiliki daratan yang luas sehingga dapat membuka lapangan kerja yang luas untuk menyerap tenaga kerja guna meningkatkan ekonomi petani dan mengurangi tingkat kemiskinan. (5) Pertanian merupakan usaha yang bergerak pada sektor riil yang juga memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional dan penghemat devisa negara. (6) Dengan menggunakan pupuk organik sebagai solusi dalam krisis pangan ini. Kalau tanahnya bisa di upayakan menjadi subur kembali, tentu peningkatan produksi juga dapat meningkat, pupuk organik sangat baik untuk memperbaiki sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah. (7) Bidang pertanian merupakan bidang usaha produktif yang memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani. (8) Kebijakan pemerintah sudah berjalan baik dengan mulai mengampanyekan dan menyubsidi penggunaan organik dan di samping pupuk kimia. (9) Kebijakan pemerintah yang bekerjasama dengan beberapa bank untuk bidang pertanian yaitu membuka peluang pertanian untuk berkembang dengan memberikan kredit usaha rakyat. Selain itu, beberapa ancaman yang sedang dihadapi adalah Kurangnya kepercayaan berbagai pihak terhadap kemampuan usaha kecil. Kemudian beberapa ancaman yang sedang dihadapi adalah (1) Kurangnya kepercayaan berbagai pihak terhadap kemampuan usaha kecil. (2) Iklim usaha yang kurang kondusif, karena persaingan yang kuat dari usaha besar. (3) Anggaran yang digunakan untuk membangun sarana dan prasarana irigasi kurang memadai. (4) Berkurangnya lahan produktif untuk pertanian karena dialihfungsikan. (5) Penurunan kualitas kesuburan tanah yang disebabkan pemakaian pupuk kimia berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis tinggi dalam kurun waktu yang panjang dan terus menerus tanpa menggunakan pupuk organik. Dilihat dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa kelemahan-kelemahan yang dimiliki bank syariah dapat di atasi oleh kekuatan-kekuatannya. Sedangkan ancaman-ancaman yang berada di luar bank syariah dapat diatasi oleh peluang-peluang yang ada.

Actions (login required)

View Item