Liansari, Norma (2022) Resepsi Ayat-Ayat al-Qur`an pada Kalangan Pemancing di Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (141kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (233kB)
	Text BAB I.pdf Download (897kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (757kB)
	Text BAB III.pdf Download (631kB)
	Text BAB IV.pdf Download (826kB)
	Text BAB V.pdf Download (205kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (238kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Masyarakat Tapin pada umumnya masih sangat menjaga tradisi yang mereka laksanakan hingga saat ini, diantaranya seperti tradisi beayun maulid, bepalas bidan, mandi bulan purnama dan lain-lain. Hal tersebut juga ditemukan pada masyarakat Desa Tatakan kabupaten Tapin. Salah satu tradisi unik dan menarik dari masyarakat Tatakan adalah menggunakan ayat al-Qur`an dalam kegiatan memancing. Sumber dan asal-usul penggunaan ayat al-Qur`an untuk daerah Tatakan ini, berasal dari keyakinan turun-temurun masyarakat sehingga menjadi sebuah tradisi yang paten. Masyarakat hanya mengambil dari ayat-ayat al-Qur`an yang dianggap berkaitan dengan kegiatan memancing tersebut, murni dari persepsi mereka sendiri dengan tujuan mengambil berkah dari al-Qur`an dan menjadikannya sebagai doa. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) ayat apa al-Qur`an yang digunakan dalam kegiatan memancing, (2) bagaimana cara pengamalan ayat-ayat al-Qur`an yang digunakan dalam kegiatan memancing di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan. (3) mengetahui resepsi kalangan pemancing terhadap penggunaan ayat al-Qur`an yang digunakan dalam kegiatan memancing. Metode penelitian dengan jenis penelitian ini lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dengan metode deksriptif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan teori resepsi. Hasil penelitian ini, ayat al-Qur`an yang digunakan kalangan memancing antara lain adalah QS. l-Baqarah (2):128 dan 185, QS. al-Fatihah, QS. Maryam (19): 22, QS. al-Insyirah(94):7. Cara pengamalan ayat-ayat a1-Qur`an yang digunakan, yakni berniat sejak mereka awal di rumah sebelum memancing, agar mereka lebih yakin mendapatkan ikan. Adapun resepsi kalangan Pemancing terhadap penggunaan ayat al-Qur`an yang digunakan dalam kegiatan memancing. Dalam penggunaannya, ayat-ayat al-Qur`an tersebut dikombinasikan oleh sebagian responden dengan bacaan sholawat, tawasul, tasbih dan dzikir. Mereka memahami ayat yang digunakan dalam memancing tersebut, menghubungkannya dengan makna dalam bahasa Banjar, sebagaimana pada teori resepsi eksegesis. Resepsi eksegesis pemahaman terhadap potongan ayat, yakni surah al-Baqarah: 128 (manâ sikanâ) maknanya kana (memperoleh), dan 185 (walitukmilul i‘ddata walitukab) maknanya mamatuk, manukap, (mematuk), surah Maryam: 22 (makânan kasiyyâ) maknanya makanan kasini (makan ke sini) dan Surah al-Insyirah: 7 “Faragta” maknanya baparak (mendekat), al-Fatihah: 5 (Iyyâkana) maknanya iya kana (memperoleh). Sedangkan secara teori resepsi fungsional, kelima potongan ayat yang digunakan dalam memancing bertujuan agar mendapatkan ikan yang banyak. Kemudian pada prakteknya yaitu menggunakan hakikat hati. Hakikat hati juga berperan penting, karena disaat membaca ayat tersebut maka harus diiringi dengan hakikat hati yang kuat ketika memancing.

Actions (login required)

View Item