Hj. Nie'mah, Hj. Nie'mah (2010) Konsep Penciptaan Manusia Menurut Aliran Kebatinan Sumarah dan Islam. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (244kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (513kB) | Preview

ABSTRAK

Hj. Nie’mah, 2010. Konsep Penciptaan Manusia Menurut Aliran Kebatinan Sumarah dan Islam, Skripsi, Jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin. Pembimbing (1) Drs. Arni Daily, M.Fil.I, (II) Drs. Abdul Wahid Penelitian di latar belakangi oleh adanya pendapat dari aliran sumarah tentang konsep penciptaan manusia yang tentunya berbeda dengan agama-agama lain, dalam hal ini Islam juga memiliki tanggapan yang berbeda terhadap konsep penciptaan manusia. Inilah yang membuat penulis ingin meneliti secara lebih jauh tentang konsep penciptaan manusia menurut Sumarah dan agama Islam. Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep penciptaan manusia menurut Sumarah, bagaimana konsep penciptaan manusia menurut Islam serta bagaimana persamaan dan perbedaan konsep penciptaan manusia menurut Sumarah dan Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian library research, yakni peneliti yang mengumpulkan data dan informasi dengan berbagai macam cara seperti menelaah beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis teliti, majalah, artikel, dokumentasi dan lain-lain yang merujuk kepada permasalahan yang penulis teliti. Dari hasil penelitian tersebut konsep penciptaan manusia menurut paguyuban sumarah yaitu terdiri dari tiga unsur pokok yaitu: Pertama, badan jasmani terdiri dari empat anasir: api, air, tanah, udara karena setiap hari manusia senantiasa memperoleh dan mempergunakan sari-sari dari pada keempat anasir tersebut. sarinya api diperoleh dari sinar matahari, sarinya udara diperoleh dari udara melalui pernapasan, sarinya air diperoleh dari minuman dan sarinya bumi didapatkan dari makanan dan hasil bumi. Kedua, badan nafsu terdiri dari lawwamah (mementingkan diri sendiri), sufiah (sumber keinginan), amarah (sumber kemarahan) dan mutmainnah (sumber segala yang baik dan sumber semangat mencari allah). Ketiga, ruh yang berasal dari peletikan (percikan cahaya yang terpancar) dari pada Allah sendiri yang kemudian ditiupkan pada setiap manusia. konsep ruh dan jiwa menurut paguyuban sumarah tidak dibedakan (disamakan) yang memiliki dzat suci. Konsep penciptaan manusia menurut islam yaitu dari manusia pertama (Adam) yang diciptakan dari beberapa macam-macam tanah kemudian dimasukkannya macam-macam air, api, cahaya dan angin (udara) pada bagian-bagian tubuh adam kemudian ditiupkan ruh kepadanya. kemudian untuk konsep penciptaan manusia biasa terdiri dari beberapa tingkatan yaitu saripati tanah (tanah dari pemprosesan penciptaan adam) yang diproses menjadi sperma, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging, kemudian tulang belulang yang dibungkus daging dan kemudian menjadi sesuatu yang berbentuk (manusia), kemudian ditiupkan ruh (ciptaan Allah) kepadanya dan manusia (janin) berubah menjadi bernyawa. dan muncul tujuh macam nafsu seperti yang dijelaskan dalam kitab suci Islam (Al-Qur’an) setelah manusia dilahirkan. Ruh adalah ciptaan Allah yang bersifat suci dan tidak berubah kualitasnya dzatnya dan jiwa digambarkan sebagai dzat yang bisa berubah-ubah kualitasnya. Perbedaan dan persamaan konsep penciptaan manusia antara Sumarah dan Islam yaitu dalam Sumarah, manusia diciptakan dari empat anasir: api, air, tanah, dan udara. Tetapi dalam Islam manusia pertama (Adam) diciptakan dari macam-macam tanah (saripatinya) kemudian dimasukkannya macam-macam air, api, cahaya dan angin (udara) yang ditempatkan pada masing-masing bagian tubuh Adam dan ditiupkan ruh kepadanya. Dan untuk penciptaan manusia biasa diciptakan dari saripati tanah menjadi sperma dan ovum kemudian diproses dalam rahim menjadi manusia dan ditiupkan ruh kepadanya. Sumarah mengambil tiga konsep dari tujuh nafsu dalam Islam: lawwamah, mutmainah, dan amarah. Namun dalam sumarah menambah nafsu sufiah sebagai sumber keinginan. Dalam konsep ruh antara Sumarah dan Islam tidak sama karena Sumarah percaya bahwa ruh manusia berasal dari percikan cahaya Tuhan yang terpancar, jadi ruh bisa bereinkrnasi jika manusia mati. Sumarah menyamakan antara konsep jiwa dan ruh. Sedangkan Islam percaya bahwa ruh juga termasuk ciptaan Allah yang mempunyai sifat suci dan tidak berubah-ubah dzatnya dan tidak bisa reinkarnasi dan jiwa memiliki sifat yang berubah-ubah dzatnya.

Actions (login required)

View Item