Ernawati, Ernawati (2022) PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DALAM SISTEM BAGI HASIL ANTARA NELAYAN DENGAN PEMILIK KAPAL DI DESA KUALA TAMBANGAN KECAMATAN TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan (1).pdf Download (248kB)
	Text AWAL (2).pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK (3).pdf Download (148kB)
	Text BAB I (4).pdf Download (503kB)
	Text BAB II (5).pdf Restricted to Repository staff only Download (729kB)
	Text BAB III (6).pdf Download (290kB)
	Text BAB IV (7).pdf Download (488kB)
	Text BAB V (8).pdf Download (258kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA (9).pdf Download (172kB)
	Text LAMPIRAN (10).pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kerjasama antara nelayan dan pemilik kapal dalam pembagian keuntungan dengan sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama dalam melakukan kegiatan usaha, dalamm usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil keuntungan yang akan di dapat antara dua belah pihak, seperti yang dilakukan masyarakat Nelayan di Desa Kuala Tambangan melakukan kerjasama untuk memperoleh keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem bagi hasil dan kendala-kendala dalam pelaksanaan pembagian keuntungan antara nelayan dengan pemilik kapal di Desa Kuala Tambangan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara terhadap informan yang berlokasi di Desa Kuala Tambangan kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Data yang digali dalam penelitian ini adalah jawaban dari pertayaan yang penulis berikan kepada pihak terkait, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah nelayan dan pemilik kapal yang melakukan kerjasama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembagian keuntungan dengan sistem bagi hasil antara nelayan dengan pemilik kapal di desa Kuala Tambangan yang dilakukan antara nelayan dan pemilik kerjasama ini di lakukan karena keingian antara kedua belah pihak memperoleh pendapatan,akad yang dilakukan adalah akad secara lisan dan pembagian keuntungannya menurut kebiasaan masyarakat setempat, dengan sistem bagi hasil 50% : 50% setengah untuk nelayan dan setengah lagi untuk pemilik kapal yang apabila terjadi keruskan pemilik yang bertanggung jawab memperbaikinya. Kendala dalam pembagian keuntungan yang dialami nelayan dan pemilik kapal yakni Ketidaktahuan masyarakt tentang adanya undang-undang perjanjian bagi hasil perikanan yang mempengaruhi terhadap pelaksanaan perjanjian bagi hasil. Yang mereka tahu adalah perjanjian yang seperti sudah berlaku oleh pendahulunya yaitu secara lisan atas dasar kepercayaan dan kesepakatan. Terjadinya masalah yang di hadapi nelayan saat melaut seperti, kerusakan mesin, jaring ikan menabrak terumbu karang, cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan perolehan saat melaut sedikit dan pembagian keuntungan sedikit atau tidak ada hasil yang diperoleh. Keterlambatan pengepul membayar hasil melaut di karenakan terlalu banyaknya nelayan yang menjual ketempat mereka sehingga uang yang mereka pegang sebagian tidak mencukupi membayar hasil perolehan para nelayan, yang menyebabkan pembagian keuntungan tertunda.

Actions (login required)

View Item