Ahmad, Irsyadurrahman (2021) KITAB HIDAYAT AS-SALIKIN (PERSEPSI ULAMA BANJARMASIN DALAM PENGAJIAN TASAWUF). Tesis, Pascasarjana.

	Text 1. PERNYATAAN.pdf Download (34kB)
	Text 2. AWAL.pdf Download (1MB)
	Text 3. ABSTRAK.pdf Download (86kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (293kB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (718kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (1MB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (686kB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (375kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (437kB)
	Text 10. LAMPIRAN.pdf Download (538kB)

ABSTRAK

Kitab Hidâyat as-Sâlikîn karya Syekh „Abd ash-Shamad al-Palimbânî tampak lebih dikenal dan mendominasi pengajian-pengajian tasawuf di Banjarmasin. Kitab ini merupakan solusi dan sangat bermanfaat bermanfaat bagi kaum muslimin. Guru-guru dan ulama Banjarmasin yang mengajarkan kitab Hidâyat as-Sâlikîn ini mengetahui kapasitas dan kualitas kitab ini yang terdiri dari tiga komponen kajian ilmu, yaitu tauhid, fikih dan tasawuf. Guru-guru yang mengajarkan kitab ini mempunyai kemampuan membaca kita-kitab yang berbahasa Arab, karena mengingat mereka adalah alumni dari pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam di dalam dan di luar negeri. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana persepsi ulama Banjarmasin terhadap kitab Hidâyat as-Sâlikîn karya Syekh „Abd ash-Shamad al-Palimbânî dan manfaat mempelajarnya, dan 2) Bagaimana persepsi ulama Banjarmasin tentang sumbangan pemikiran dalam kitab Hidâyat as-Sâlikîn karya Syekh „Abd ash�Shamad al-Palimbânî untuk pembangunan moral masyarakat pengajian. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) sifatnya deskriptif yaitu menggambarkan secara utuh temuan dilapangan tentang persepsi ulama Banjarmasin terhadap kitab Hidâyat as-Sâlikîn karya Syekh „Abd ash�Shamad al-Palimbânî. Lokasi penelitian adalah Kota Banjarmasin. Adapun teknik pengumpulan data adalah observasi, interview, dokumentasi dan sample. Temuan penelitian ini adalah: 1) Persepsi ulama Banjarmasin terhadap kitab Hidâyat as-Sâlikîn karya Syekh „Abd ash-Shamad al-Palimbânî, mereka berpandangan bahwa, pertama, Hidâyat as-Sâlikîn dapat disajikan kepada semua golongan atau kalangan masyarakat, baik bagi mereka yang terpelajar tentang ilmu agama, masyarakat pertengahan yakni yang mengerti masalah agama atau mutawassith dan orang awam atau mubtadi. Kedua, kitab Hidâyat as-Sâlikîn merupakan referensi untuk menjelaskan ilmu kebatinan atau ilmu tasawuf karena begitu ringan bahasa yang disampaikan dan untuk menerjemahkannya dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia pun begitu ringan dan sangat mudah untuk di uraikan. pembahasan-pembahasan tasawuf yang ada di dalam kitab Hidâyat as�Sâlikîn merupakan pembahasan-pembahasan yang dasar yang dengan sebab itu para pendengar dan para jamaah pengajian dapat memahaminya, dan 2) Mengenai pandangan ulama Banjarmasin tentang sumbangan pemikiran dalam kitab Hidâyat as-Sâlikîn karya Syekh „Abd ash-Shamad al-Palimbânî untuk pembangunan moral masyarakat pengajian adalah berupa pencapaian yang didapat oleh masyarakat yang mempelajari kitab Hidâyat as-Sâlikîn dalam pembinaan mental agama, maka sebagian dari ulama Banjarmasin mengatakan bahwa setelah mengajarkan kitab tersebut beberapa waktu yang lama terlihat perubahan yang signifikan, di antaranya adalah: a) kesungguhan peserta pengajian dan jumlahnya semakin bertambah hari demi hari, b) Akhak dan moral peserta pengajian semakin meningkat serta takzimnya mereka terhadapa para ulama dan habaib, c) Keakraban persaudaraan sesama peserta pengajian semakin kuat, d) Pengetahuan keagamaan mereka semakin meningkat, dan e) Etos kerja bagus, sehingga mereka banyak yang memasukkan anak mereka ke pondok pesantren dan zakat mereka meningkat setiap tahun.

Actions (login required)

View Item