Mildawati, Mildawati (2022) PENGGUNAAN SURAH AL-QUR`AN DALAM RITUAL KEAGAMAAN TENTANG SIKLUS KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA SUNGAI HARANG KECAMATAN HARUYAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (192kB)
	Text AWAL.pdf Download (605kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (79kB)
	Text BAB I.pdf Download (277kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (181kB)
	Text BAB III.pdf Download (330kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (251kB)
	Text BAB VI.pdf Download (158kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (159kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (20kB)

ABSTRAK

Bagi umat Islam, al-Qur`an merupakan kitab suci yang menjadi dasar dan pedoman dalam menjalani kehidupan mereka. Dalam kehidupan sehari-hari mereka umumnya telah melakukan praktik resepsi terhadap al-Qur`an, baik dalam bentuk membaca, memahami dan mengamalkan, maupun dalam bentuk resepsi sosio-kultural. Di desa Sungai Harang misalnya, dalam keseharian mereka menggunakan surah al-Qur`an berupa membaca dan mengamalkannya, dengan mengharap apa yang mereka niatkan akan menjadi kenyataan. Mereka percaya bahwa surah tertentu mendatangkan ”fadhilah” bagi yang mengamalkannya, namun dalam praktiknya menggunakan sesajen sebagai pelengkap dalam acara ritual. Mereka tanpa bertanya maupun mengetahui, mereka hanya meneruskan papadahan (wejangan) orangtua atau tokoh adat. peneliti hanya memfokuskan dalam empat tema saja yaitu kehamilan, kelahiran, pernikahan dan kematian dengan berlandaskan teori akulturasi dan living qur`an. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat Sungai Harang terhadap ayat al-Qur`an yang mereka amalkan serta bagaimana praktiknya dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam empat tema yang sudah disebutkan diatas. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat Sungai Harang telah melakukan resepsi terhadap alQur`an dalam kehidupan sehari-hari, namun mereka tidak mengetahui dalil secara pasti apa yang mereka amalkan, hanya mengikuti kebiasaan orangtua (ada juga mengikuti guru khusus) yang telah turun temurun diwariskan dari nenek moyang sebelumnya. Mereka hanya mengetahui bahwa apa yang diamalkan akan membawa pada kebaikan atau ‘fadilah’ bagi yang mengamalkannya.

Actions (login required)

View Item