Amini, Isthifa (2007) Pemahaman Dosen Hadis IAIN Antasari Banjarmasin tentang Silaturahmi Melalui Facebook (Studi Pemahaman Hadits). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (239kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (452kB) | Preview

ABSTRAK

Isthifa Amini, 2007, Pemahaman Dosen Hadis IAIN Antasari Banjarmasin tentang Silaturahmi Melalui Facebook (Studi Pemahaman Hadits), Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin. Pembimbing: (I) Dr. Saifuddin (II) Dr. Dzikri Nirwana M.Ag Silaturahmi merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Allah swt. dan Nabi saw. Silaturahmi memiliki banyak keutamaan salah satunya siapa yang menyambungnya maka Allah swt. juga akan menyambungnya. Bahkan bagi siapa saja yang memutuskannya maka perbuatan itu termasuk dalam dosa besar. Pada masa sekarang dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat komunikasi menjadi mudah dengan sarana atau alat yang telah tercipta misalnya facebook, yang sebagian besar manusia telah mengakuinya sebagai sarana dalam bersilaturahmi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman hadis (Fiqh al-Hadits) tentang hadits silaturahmi dengan kontektualisasi terhadap facebook.. sifat penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung di lapangan dalam rangka menggali dan memperoleh data yang terkait dan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan ialah metode Ijmali yaitu menjelaskan hadis-hadis Nabi saw. Secara ringkas, dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti. Adapun langkah-langkahnya, (a) Menghimpun hadis-hadis yang se-tema, (b) Menetapkan para responden (c) Wawancara (d) Menganalisis data yang telah didapat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya variasi pemahaman dari delapan dosen IAIN Antasari, yaitu; 1. Pendapat yang pertama menyatakan silaturahmi melalui Facebook bukanlah silturahmi yang dimaksud hadits-hadits Nabi saw. dengan alasan karena facebook kurang efektif dalam menjalin hubungan silaturahmi. 2. Pendapat kedua menyatakan silaturahmi melalui Facebook menyatakan termasuk sebagai silaturahmi menurut hadits-hadits Nabi saw., akan tetapi hanya sebatas silaturahmi dalam tingkatan terendah yaitu sama seperti mengucapkan salam karena silaturahmi melalui facebook tidak menjadi sarana mutlak dalam menjalin hubungan silaturahmi, karena facebook hanya sebuah alat yang mempermudah terjalinnya hubungan silaturahmi. 3. Pendapat ketiga menyatakan silaturahmi melalui facebook dalam dua pemahaman. Pertama, tidak cocok dengan hadit Nabi saw. jika dipahami secara tekstual. Kedua, dapat dikatakan silaturahmi menurut hadits Nabi saw. dengan pemahaman secara kontekstual Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, bahwa silaturahmi melalui facebook sudah termasuk silaturahmi menurut hadits Nabi saw. tetapi dalam tingkatan terendah. Sejalan dengan penelitian di atas, maka disarankan agar para pengguna facebook tidak beranggapan silaturahmi melalui facebook sudah cukup dan melupakan aktifitas silaturahmi secara langsung.

Actions (login required)

View Item