Kusnan, Kusnan (2013) Korelasi Kompetensi Guru Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Iklim Kerja Organisasi Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Balikpapan. Tesis, Pasca Sarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (329kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (598kB) | Preview

ABSTRAK

Kusnan : Korelasi Kompetensi Guru Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Iklim Kerja Organisasi Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Balikpapan. Dibawah bimbingan (I) Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag dan pembimbing (II) Dr. H. Husnul Yaqin, M.Ed. Tesis pada Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2012. Kata kunci; Korelasi, Kompetensi Guru dan Prestasi Belajar. Kompetensi guru menjadi suatu harapan terhadap keberhasilan pendidikan agama Islam. Asumsi ini mengemuka ketika gejala dan fenomena sosial di lingkungan pendidikan menunjukkan prilaku yang menyimpang dan selalu dikaitkan dengan peran dan fungsi guru dalam proses pembelajaran. Bahkan sebagian tokoh berpandangan bahwa penyelenggaraan pendidikan agama Islam di lembaga-lembaga pendidikan formal dianggap ”gagal.” Pernyataan ini dianggap berlebihan secara apologis Komaruddin Hidayat mengatakan, ” bahwa tata nilai yang dibangun dalam institusi pendidikan untuk membentuk karakter peserta didik bukan hanya tanggung jawab guru pendidikan agama Islam saja, melainkan tanggung jawab institusi pendidikan.” Meskipun argumentasi apologis Komaruddin Hidayat tersebut perlu dijadikan perhatian semua elemen praktisi pendidikan, namun dalam realitasnya masyarakat sangat berharap banyak kepada peran guru pendidikan agama Islam dalam menciptakan akhlakul karimah bagi peserta didiknya. Dari permasalahan ini, dapat dirumuskan permasalahannya, apakah ada korelasi antara kompetensi guru dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam terhadap prestasi belajar siswa ? Dalam meningkatkan prestasi siswa faktor lain yang mempengaruhi adalah kinerja guru. Dalam upaya peningkatkatan kinerja guru diperlukan suasana kenyamanan dalam bekerja. Dalam hal ini diperlukan iklim kerja organisasi yang ideal. Asumsi ini juga melandasi terhadap rumusan masalah: Apakah ada korelasi antara iklim kerja organisasi sekolah terhadap prestasi belajar siswa? Berangkat dari pertanyaan di atas penulis melakukan studi korelasi kompetensi guru dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam dan iklim kerja organisasi sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri Balikpapan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel guru pendidikan agama Islam diambil secara keseluruhan di antara 33 guru yang tersebar di semua SMA Negeri di Balikpapan. Begitu pula iklim kerja organisasi sekolah sampel yang diambil adalah semua sekolah negeri yang tersebar di Balikpapan. Prestasi belajar yang merupaakan hasil dari pembelajaran pendidikan agama Islam diambil berdasarkan nilai rata-rata tiap-tiap sekolah dari tingkatan kelasnya yang tertuang dalam nilai raport dan Ujian Akhir Skolah ( UAS ) utk Kelas XII. Untuk Sampel data nilai siswa diambil secara proportionate stratified random sampling dengan menggunakan rumus taro yamane atau slovin. Berdasarkan rumus tersebut maka sampel nilai siswa diambil sebesar 380 nilai siswa. Agar terjadi pemerataan sampel maka angka tersebut dinaikkan menjadi 405 nilai siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam membentuk hubungan korelasi positif dengan kontribusinya sebesar 0,261. Sementara korelasi iklim kerja organisasi sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri di Balikpapan berkontribusi sebesar 0,222. Kedua variabel tersebut dalam kontribusinya terhadap presrasi belajar siswa berkategori rendah. Secara simultan keduanya berkontribusi sebesar 0,327 juga berkategori rendah. Namun korelasi yang terbangun tersebut tidak dapat dijadikan peramalan terhadap prestasi belajar siswa. Secara faktual berdasarkan hasil uji regresi linier keduanya berkontribusi masing-masing sebesar 0,173 dan 0,263 nilai tersebut lebih besar dari nilai taraf signifikan α = 0,05 sehingga tidak membentuk hubungan garis secara linier. Artinya kompetensi guru dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam dan iklim kerja organisasi sekolah tidak dapat memprediksikan prestasi belajar siswa. Kompetensi guru dalam pengembangan kurikulum tidak untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, namun diperuntukkan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dapat memberikan motivasi dan minat belajar siswa. Dengan demikian maka peningkatan kompetensi guru tetap menjadi tuntutan dalam meningkatkan proses belajar yang menarik serta penuh inovatif dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan arah kebijakan dengan melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut: (1) membangun kesadaran tentang adanya kebutuhan pengembangan profesi, (2) membangun kesadaran untuk berpartisipasi dan mendukung profesi, (3) berkemampuan untuk mengimplementasikan pengembangan profesi, dan (4) melakukan reinforcement agar pengembangan profesi tetap berlangsung sejalan dengan tuntutan

Actions (login required)

View Item