Lilis Suwardi, Lilis Suwardi (2022) ANALISIS SISTEM JUAL BELI JAGUNG SECARA BORONGAN DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text Pernyataan.pdf Download (213kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (186kB)
	Text BAB I.pdf Download (844kB)
	Text BAB II.pdf Download (664kB)
	Text BAB III.pdf Download (315kB)
	Text BAB IV.pdf Download (869kB)
	Text BAB V.pdf Download (189kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (413kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa jual beli secara borongan merupakan jual beli spekulatif, tidak jelas kadarnya. Dalam jual beli borongan menentukan kuantitas dan kualitas tanpa dihitung, ditakar dan ditimbang. Jual beli jagung secara borongan yang dilakukan oleh petani jagung dan pemborong ketika jagung masih muda dan terdapat di pohon serta tidak diketahui jelas oleh pemborong. Tujuan penelitin untuk mengetahui bagaimana praktik sistem jual beli borongan yang ditinjau dari etika bisnis Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research), dengan pendekatan penelitian kualitatif sehingga peneliti langsung melakukan penelitian dengan wawancara kepada petani dan pemborong di Kelurahan Landasan Ulin Utara. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, teknik pengolahan data melaui : editing, klasifikasi, dan interpretasi, setelah itu dianalisis kualitatif untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1). Praktik jual beli jagung secara borongan di Kelurahan Landasan Ulin Utara pada petani jagung dan pemborong, transaksi ini terjadi ketika jagung masih muda. Petani akan memberi tahu jumlah bibit pohon jagung yang di tanam, kemudian petani dan pemborong melakukan penaksiran kuantitas dan kualitas jagung dengan cara mengelilingi kebun dan melihat beberapa pohon yang di jadikan sebagai sampel. Pemborong membawa harga dari pasar. 2). Ditinjau dari etika bisnis Islam praktik jual beli jagung secara borongan yang di lakukan oleh petani dan pemborong sudah memegang prinsip-prinsip etika bisnis Islam, petani memberi informasi mengenai kuantitas dan kualitas jagung dengan jujur, begitu juga pemborong dalam menetapkan harga selalu mengikuti harga pasar. penaksiran dilakukan bersama sehingga adil dan ttidak pernah terjadi perselisihan di antara keduanya karena sudah saling percaya.

Actions (login required)

View Item