Hadianor, SH.I, Hadianor, SH.I (2011) Konversi Agama dalam Perkawinan dan Implikasinya di Kabupaten Barito Timur (Studi Kasus pada Masyarakat Kecamatan Pematang Karau). Tesis, Pasca Sarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (338kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (605kB) | Preview

ABSTRAK

Hadianor, SH.I. Konversi Agama dalam Perkawinan dan Implikasinya di Kabupaten Barito Timur (Studi Kasus pada Masyarakat Kecamatan Pematang Karau), di bawah bimbingan (I) Prof. Dr.Ahmadi Hasan, MH dan (II) Prof.Dr.H.A.Athaillah, M.Ag. Tesis, pada Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2011. Kata Kunci : Konversi Agama, Perkawinan. Dalam penelitian ini didasari atas pemikiran tentang perkawinan diibaratkan sebuah ikatan yang sangat kuat atau dalam istilah Al-Qur’an disebut mitsaqan ghalidzah dengan ini tujuan perkaawinan mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Seiring perkembangan zaman muncul problem dan prilaku penyimpangan beragama yaitu ditandai dengan tindakan prilaku konversi agama dalam sebuah perkawinan yang sering terjadi pada masyarakat Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur, dimana tempat tersebut merupakan penduduknya tinggal antara Muslim dan Non Muslim dalam satu lingkungan. Hal ini menyebabkan banyak terjadi interaksi sosial baik dalam hal perkawinan dengan berbagai problem akhirnya sampai pada tindak perubahan keyakinan pandangan hidup dengan cara pindah agama alias murtad, dengan ini timbul implikasi yang besar sesudahnya, baik bagi dirinya dan keluarganya. Adapun Masalah dari penelitian ini dapat dirumuskan melalui tiga rumusan, yaitu bagaimana terjadinya Konversi Agama dalam Perkawinan pada masyarakat Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur. Dan bagaimana implikasinya bagi keluarga, serta bagaimana pandangan hukum Islam terhadap konversi agama dalam perkawinan. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif atau penelitian lapangan (field research), untuk pengumpulan data peneliti menggunakan 3 cara yaitu observasi, wawancara (interview), dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data yang didapat peneliti menggunakan teknik Triangulasi. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa tindakan konversi agama ada 11 orang yaitu 8 orang disebabkan adanya perkawinan, 2 orang disebabkan cerai hidup, 1 orang tidak cerai tetapi status masih suami isteri dengan beda keyakinan, dan proses terjadinya konversi agama, yaitu terdapat dalam dua unsur, pertama dari dalam diri yaitu atas dasar cinta alias suka sama suka, mengalami konflik batin, kemauan sendiri, sedangkan kedua unsur dari luar seperti tuntutan adanya perkawinan seagama, pengaruh lingkungan masyarakat, dan lingkungan pendidikan. Adapun implikasi bagi pelaku konversi agama yaitu adanya sanksi akhirat terhadap dirinya, dan bukan sanksi dunia walau sebagian ulama membenarkan adanya hukuman mati baginya.selain itu terputusnya hak waris yaitu terputusnya hal waris mewarisi, sedangkan dalam perkawinan hilangnya kewenangan menjadi wali terhadap anaknya serta terputuslah hubungan keluarga. Setelah mengetahui hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konversi agama alias murtad merupakan tindakan penyimpangan beragama dan Hukum Islam memandang bahwa perkawinannya haram apabila masih bersatu dan dihukumi sama dengan “kumpul kebo” serta terputuslah semua hubungan dengan hak-hak seorang muslim. Dengan penelitian ini, penulis menganggap masih banyak kekurangan sehingga diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk menyempurnakan sehingga terciptanya keilmuan yang lebih baik.

Actions (login required)

View Item