Risnawati, Risnawati (2021) Eksplorasi Pengalaman Coping Religius pada Penyintas Covid-19 di Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Homaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (150kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (121kB)
	Text BAB I.pdf Download (401kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (854kB)
	Text BAB III.pdf Download (240kB)
	Text BAB IV.pdf Download (451kB)
	Text BAB V.pdf Download (110kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (226kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Coronavirus disases 2019 adalah jenis baru Corona virus yang menular ke manusia dan bisa menginfeksi sistem pernapasan. Gejala Covid-19 biasanya muncul 2-14 hari setelah virus Corona masuk ke dalam tubuh. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paruparu (pneumonia). Selain itu ada tekanan psikologis selama mereka terjangkit yaitu stres. Tekanan yang menyebabkan mereka stres yaitu banyak kasus-kasus kematian yang terjadi pada penyintas Covid-19. Adapun cara seseorang mengurangi tingkat stres mereka dengan cara melakukan coping religius. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman pada penyintas Covid, terutama terkait dengan coping religious yang dilakukan. Penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini yang di jadikan subjek adalah 3 orang yang pernah terpapar virus Covid-19 di Banjarmasin. Untuk karakteristik subjek penelitian antara lain: pernah terpapar Covid-19, beragama islam, dan berdomisili di Banjarmasin Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyintas Covid-19 menggunakan beberapa aspek-aspek coping religius sebagai bentuk penanganan selama menjadi pasien Covid-19, ada yang sifatnya coping religius positif dan coping religius negatif. Pada coping religius positif antara lain benevolent religious reappraisal, collaborative religious coping, seeking spiritual support, religious purification, spiritual connection, seeking support from clergy or members, religious helping, religious forgiving, dari ketiga subjek penyintas Covid-19 mempunyai salah satu bentuk coping religius positif. Sedangkan coping religius negatif yaitu: punishing god reappraisal, reappraisal of god's powers, self-directing religious coping. Dari ketiga subjek penyintas Covid-19, hanya dua subjek mempunyai bentuk aspek coping religious negatif. Adapun faktor yang mempengaruhi ketiga subyek melakukan coping religius ada tiga yaitu faktor pendidikan, pengalaman dan proses pemikiran verbal (faktor intelektual).

Actions (login required)

View Item