Mudzakkir, Muhammad Ajrin (2022) Makna Kepercayaan dalam Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Persfektif Tafsir Historis. Tesis, Pascasarjana.

	Text 01. PERNYATAAN.pdf Download (82kB)
	Text 02. AWAL.pdf Download (702kB)
	Text 03. ABSTRAK.pdf Download (73kB)
	Text 04. BAB I.pdf Download (249kB)
	Text 05. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB)
	Text 06. BAB III.pdf Download (231kB)
	Text 07. BAB IV.pdf Download (369kB)
	Text 08. BAB V.pdf Download (12kB)
	Text 09. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (110kB)
	Text 10. LAMPIRAN.pdf Download (72kB)

ABSTRAK

Makna Kepercayaan yang termaktub dalam Pasal 2 Ayat 1 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menimbulkan banyak penafsiran di kalangan masyarakat Indonesia, disebabkan beberapa ahli dan akademisi berbeda pendapat dalam memaknai maksud dari kepercayaan tersebut. Disini penulis ingin memaparkan makna kepercayaan dari persfektif tafsir historis yang merupakan hasil penelitian penulis. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian pustaka, yang meliputi studi dengan menggunakan beberapa dokumen dan sumber bahan hukum termasuk regulasi perundang-undangan serta keputusan pengadilan untuk mengetahui makna Kepercayaan dalam Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan persfektif Tafsir Historis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna kepercayaan menurut regulasi terkait perkawinan (UU No. 1, 1974) perspektif tafsir historis pendapat penulis adalah kepercayaan yang terkandung didalam agama-agama, sebagaimana di dalam agama Islam ada kepercayaan ahlu sunnah dengan syi'ah dan lain sebagainya. Kemudian Status hukum pernikahan penganut kepercayaan menurut regulasi terkait perkawinan (UU No. 1, 1974), jika kepercayaan yang dimaksud adalah kepercayaan yang masih berada dalam satu agama yang sama, sebagai contoh agama Islam yang mana di dalamnya ada kepercayaan ahlu sunnah dan syi'ah, maka pernikahan tersebut tetap sah. Akan tetapi pernikahan seperti ini dikhawatirkan memiliki dampak dalam kehidupan rumah rumah tangga pasangan tersebut, dikarenakan antara ahlu sunnah dengan syi'ah memiliki beberapa perbedaan dalam permasalahan aqidah dan juga ibadah. Sedangkan jika kepercayaan yang dimaksud adalah kepercayaan lokal yang berbagai macam terdapat di banyak daerah di Indonesia, seperti Kaharingan, Kejawen dan lain- lain, maka status hukum pernikahannya kembali kepada hukum pernikahan yang ada di dalam kepercayaan tersebut.

Actions (login required)

View Item