Febrianor, Febrianor (2009) Manajemen Kearsipan Pada SMPN 1 Bakarangan Kabupaten Tapin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (77kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (147kB) | Preview

ABSTRAK

Febrianor, 2009. Manajemen Kearsipan Pada SMPN 1 Bakarangan Kabupaten Tapin. Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) DR. H. Burhanuddin Abdullah, M.Ag, (II) Drs. Wahyudin, M.Si. Penelitian ini dilandasi pemikiran bahwa kearsipan dalam suatu lembaga pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dan ikut menentukan kelancaran dan keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu manajemen kearsipan perlu ditangani dengan baik oleh tenaga kearsipan atau pegawai tata usaha (TU) yang profesional. Manajemen kearsipan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bakarangan Kabupaten Tapin sudah terlaksana, namun belum maksimal sebab masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu permasalahan ini penting diteliti agar dapat lebih ditingkatkan lagi di kemudian hari. Pokok permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: bagaimana manajemen kearsipan pada SMPN 1 Bakarangan. Penelitian ini ditetapkan sebagai responden adalah pegawai TU dan kepala sekolah, sedangkan informannya adalah guru-guru dan siswa. Untuk mendapatkan data di lapangan digunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Berdasarkan temuan hasil penelitian lapangan diketahui bahwa manajemen kearsipan pada SMPN 1 Bakarangan Kabupaten Tapin sudah terlaksana, terutama dari segi tenaga kearsipan, sarana prasarana kearsipan, pendanaan, pengelompokan arsip, pengagendaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pemusnahan. Sedangkan yang kurang disegi pengonsepan surat-surat yang masih memerlukan bimbingan kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia serta pada segi penyimpanannya terdapat kelemahan karena masih sering arsip yang terlambat ditemukan ketika diperlukan dan rusak sebelum waktunya. Faktor pendukung manajemen kearsipan pada SMPN 1 Bakarangan adalah adanya pengalaman yang cukup lama pada pegawai TU, masing-masing 9 dan 7 tahun serta kesediaan kepala sekolah untuk memberi bimbingan tentang manajemen kearsipan yang baik. Sedangkan faktor penghambatnya, jumlah tenaga pegawai TU yang ada masih kurang, tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus bidang kearsipan, sarana, peralatan dan mesin untuk penanganan kearsipan serta dana masih kurang.

Actions (login required)

View Item