Khatimah, Husnul (2012) Penafsiran Hamka Tentang Dzikir dan Do’a Dalam Kitab Tafsir Al Azhar. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (338kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (633kB) | Preview

ABSTRAK

Husnul Khatimah. 2012. Penafsiran Hamka Tentang Dzikir dan Do’a Dalam Kitab Tafsir Al Azhar, Skripsi, Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin. Pembimbing (I) Drs. Basrian, M. Fil.I. Pembimbing (II) Dra, Mulyani, M.Ag. Penelitian ini berlatar belakang adanya fatwa dalam masyarakat yang merendahkan Dzikir dan do’a dengan mengatakan umpamanya membaca Dzikir yang diamalkan oleh orang-orang kuno itu tidak ada dalilnya dalam Al Qur’an dan hadis dan tidak dikerjakan pada masa Nabi. Arti Dzikir menurut mereka hanya mengingat Tuhan dalam hati. Bukan duduk bersama-sama membaca Lailaaha Illallah. Selain itu banyak masyarakat sekarang setelah melaksanakan shalat mereka melupakan Dzikir dan do’a. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penafsiran Hamka tentang Ayat-ayat dzikir dan Do’a dalam tafsir Al Azhar?, Apa saja manfaat dzikir dan do’a menurut pemikiran Hamka dalam tafsir Al Azhar?, Apa saja pengaruh dzikir dan do’a menurut Hamka dalam kitab tafsir Al Azhar? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Hamka tentang ayat-ayat dzikir dan do’a menurut Hamka, serta apa saja pengaruh Dzikir dan do’a menurut Hamka dalam kitab tafsir Al Azhar serta apa saja pengaruh Dzikir dan do’a menurut Hamka dalam kitab tafsir Al- Azhar. Untuk menjawab pertanyaan ini, dilakukan penelitian kepustakaan (Library Research) yakni mengkaji sejumlah tulisan dari buku-buku yang berkaitan dari masalah yang diteliti dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menetapkan penafsiran Hamka tentang dzikir dan do’a sebagai dalam tafsir Al Azhar sebagai tema utama, Mengumpulkan data, dalam hal ini data penelitian diambil dari karya-karya Hamka yang berkenaan dengan dzikir dan do’a, ditambah masukan dari data sekunder yang diperlukan, mengkalirifikasi data, yaitu dengan membagi data dalam dua pembahasan. Pertama biografi Hamka dan tafsir Al Azhar, kedua penafsiran Hamka tentang dzikir dan do’a dalam kitab Al Azhar, mengambil kesimpulan dari uraian-uraian kitab tafsir Al- Azhar. Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: Penafsiran Hamka bernuansa keagamaan, mudah dipahami karena menggunakan metode analisis dengan menguraikan penafsiran melalui pemikiran beliau berdasarkan Alquran dan Hadis melalui pembahasan dzikir dan do’a ini Hamka mengajak para pembacanya untuk selalu mengingat Allah baik dengan memikirkan kejadian alam semesta, mengingat akan nikmatnya, mengerjakan shalat, membaca Alquran dan sebagainya. Serta memberikan solusi atau cara, bagaimana seharusnya seseorang yang akan berdzikir dan berdo’a. Hamka mengartikan dzikir ialah ingat yakni mengingat Allah dalam hati lalu diikrarkan dengan ucapan lisan dengan penuh kesadaran. Sedangkan do’a diartikan Hamka dengan menyembah dan memuja atau memohon pertolongan dengan menghilangkan rasa kebesaran diri, lalu merendahkan, merunduk kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa do’a seseorang akan terkabul. Manfaat berdzikir adalah memperoleh kemenangan hidup yakni terlepas dari kekotoran jiwa, hati mereka akan tentram sedangkan manfaat berdo’a yakni Allah akan memperkenankan permohonan hamba-Nya, melepaskan dari kesulitan hidup, serta memberikan ampunan terhadap dosa-dosa hamba-Nya. Adapun pengaruh positif bagi orang yang mau berdzikir adalah Allah akan ingat kepada orang yang mengingat-Nya, Allah akan memberikan ampunan dan pahala yang besar, sedangkan pengaruh negatif bagi orang yang enggan berdzikir, maka Allah akan mendampingkan baginya syaitan, memperoleh kehidupan yang sempit, tidak memperoleh petunjuk hidup. Adapun pengaruh bagi orang yang selalu berdo’a kepada Allah ialah Allah akan mengabulkan permohonan hambanya tanpa disertai perantara.

Actions (login required)

View Item