Aliyumni, Mustafa (2022) Tahfiz Al-Qur’an Berbasis Kewirausahaan di Pondok Tahfiz Al-Huda Desa Pajukungan Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Skripsi, Ushuluddin dan Homaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (164kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (424kB)
	Text BAB I.pdf Download (618kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (744kB)
	Text BAB III.pdf Download (361kB)
	Text BAB IV.pdf Download (348kB)
	Text BAB V.pdf Download (319kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (434kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (449kB)

ABSTRAK

Pondok Tahfiz Al-Huda Desa Pajukungan merupakan tempat sekaligus wadah untuk menghafal Al-Qur’an bagi santri-santri yang sudah balig dan sudah lancar dalam membaca Al-Qur’an. Selain itu Tahfiz Al-Huda mempunyai perbedaan dengan pondok tahfiz lainnya. Tidak seperti di tahfiz lainnya, santri-santri tidak hanya difokuskan untuk menghafal Al-Qur’an saja. Akan tetapi di pondok Tahfiz Al-Huda ini terdapat berbagai macam kegiatan lain seperti kajian kitab dan berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana metode atau cara menghafal Al-Qur’an dengan berwirausaha. (2) mengetahui bagaimana manajemen waktu santri dalam menjaga hafalan di Tahfiz Al-Huda Desa Pajukungan HST. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang turun langsung ke lokasi penelitian. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif yang bersifat kualitatif yaitu menggambarkan, menganalisis dan menyajikan fakta secara akurat, sistematik dari data yang diperoleh secara mendalam, sehingga lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan data penelitian ini adalah dengan analisis data. Setelah dilakukan penelitian, maka dapat diketahui bahwa Pada Tahfiz Al- Huda para santri dituntut untuk mandiri dan mengelola waktu mereka secara individu. Hal wajib yang mereka harus penuhi yakni hanya sebatas jadwal tetap setor hafalan dan jadwal belajar kitab dari Ustaz H. Hasnan, selain itu santri harus pintar memanfaatkan waktu luang. Pada prosesnya, menghafal sambil berwirausaha memerlukan tenaga dan waktu yang lebih ekstra, tetapi hal ini seperti sebuah refreshing bagi santri. Faktor umur santri yang ada di Tahfiz Al-Huda juga ikut berpengaruh, santri yang diterima mondok hanya yang sudah memasuki umur balig sehingga tidak sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan pondok, terlebih bacaan Al- Qur’an para santri yang mondok sudah bagus. Adapun waktu yang paling efektif bagi mereka untuk menghafal yakni di malam hari.

Actions (login required)

View Item