Nisa, Nisa (2022) Pembacaan Fatihah Ampat pada Upacara Malabuh Pasilih di Desa Tinggiran Baru Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (274kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (432kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (788kB)
	Text BAB III.pdf Download (322kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (299kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Upacara adat adalah suatu tradisi masyarakat tradisional yang masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih cukup relevan bagi kebutuhan masyarakat pendukungnya. Salah satu wilayah yang masih melakukan upacara adat yaitu Desa Tinggiran Baru kecamatan Mekarsari. Merupakan salah satu desa yang masyarakatnya masih kerap melaksanakan upacara kebudayaan yang diwariskan nenek moyang serta jarang ditemukan di Desa lain hanya ditemukan di Desa Tinggiran Baru. Penelitian ini telah dirumuskan sebagai berikut: Apa tujuan dilaksanakannya upacara Malabuh Pasilih? Bagaimana pelaksanaan upacara Malabuh Pasilih di Desa Tinggiran baru kabupaten Barito Kuala? Bagaimana pemahaman masyarakat terhadap pembacaan Fatihah Ampat dalam upacara Malabuh Pasilih di Desa Tinggiran Baru kabupaten Barito Kuala? Dan penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengetahui tujuan dilaksanakannya upacara Malabuh Pasilih, 2) Mengetahui secara mendalam upacara Malabuh Pasilih di Desa Tinggiran baru kabupaten Barito Kuala, 3) Mengetahui pemahaman masyarakat terhadap pembacaan Fatihah Ampat dalam upacara Malabuh Pasilih didesa Tinggiran Baru kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan living Qur’an yaitu pendekatan penelitian terhadap fenomena Al-Qur‟an yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview dan dokumentasi. Dan untuk menguji data yang diperoleh, peneliti menggunakan teori primitivisme terkait kepercayaan masyarakat Tinggiran Baru. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Ayat al-Qur‟an yang digunakan dalam upacara Malabuh Pasilih antara lain adalah QS. Al-Fâtihah, QS. QS. Al-Ikhlâs, QS. Al-Falaq, QS. An-Nâs. (2) Pemaknaan upacara adat Malabuh Pasilih masyarakat Tinggiran Baru berdasarkan teori primitifisme diklasifikasi menjadi 4 macam. Pertama, animisme, yaitu masyarakat memaknai bahwa mempermudah tersampaikannya maksud hajat kepada Tuhan. Kedua, dinamisme, yaitu adanya roh-roh gaib. Ketiga, ekspresif yaitu masyarakat memaknai bentuk ikhtiar, sabar dan syukur. Keempat, Al-Qur‟an dipercaya membawa keberkahan, (3) proses penggunaan ayat-ayat tersebut dikombinasikan dalam upacara Malabuh Pasilih, yaitu: batapung tawar, malarutakan sasajen, dan mancalup umpan.

Actions (login required)

View Item