Paramita, Ayu Indah (2023) Akses Pembiayaan Bank Kalsel Syariah pada Kegiatan Access Reform di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tesis, Pascasarjana.

	Text 1. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (90kB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (93kB)
	Text 3. AWALAN.pdf Download (731kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (350kB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (526kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (249kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (757kB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (97kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (239kB)
	Text 10. LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Berbagai upaya pemerintah melalui kebijakan dan program untuk, salah satunya Program Reforma Agraria memiliki kegiatan yang disebut access reform yaitu pemberian kesempatan akses permodalan maupun bantuan lain kepada subjek Reforma Agraria atau pelaku usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan. Pemberian akses permodalan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui kerjasama Lintas Sektor dengan lembaga perbankan syariah untuk menyediakan pembiayaan berbasis syariah sebagai mitra pendamping. Sehingga diharapkan pelaku usaha mampu mengembangkan usahanya dan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah. Namun pada saat pendampingan tidak ada salah satupun dari pelaku usaha yang memilih pembiayaan syariah sebagai akses untuk penambahan modal usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap akses pembiayaan syariah pada kegiatan access reform di Kabupaten Hulu Sungai Tengah serta faktor penghambat pembiayaan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat kualitatif dengan analisis deskriptif, sumber data yang didapat melalui Kantor Pertanahan dari Seksi Penataan dan Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Bank Kalsel Syariah dan pelaku usaha sebanyak 5 orang dengan teknik pengumpulan data melalui observasi awal, wawancara dan pengumpulan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, penyelenggaraan akses pembiayaan syariah pada kegiatan access reform di Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, menjaga unsur maqasid syariah, dan menggunakan akad syariah sebagai produk pembiayaannya. Kedua, model pembiayaan yang diharapkan pelaku usaha yaitu model pembiayaan untuk keperluan produktif dengan sistem pembayaran setelah panen atau per enam bulan akad yang sesuai dengan pembiayaan ini yaitu menggunakan akad mudarabah dan akad salam paralel dengan menggunakan asuransi sebagai pengcover jika terjadi gagal panen. Ketiga, faktor penghambat pelaku usaha dalam mengakses pembiayaan syariah yaitu pelaku usaha tidak ingin berhubungan dengan bank apapun, dalam pembiayaan hanya menerima barang pinjaman berupa uang, kemudahan prosedur pada lembaga lain, dan pelaku usaha malu melakukan pembiayaan.

Actions (login required)

View Item