Najiha, Farihatun (2011) Perbandingan antara Hasil Belajar Matematika Siswa yang diberi dengan dan tanpa Terapi Otak (Brain Booster) pada Materi Matriks Kelas XII IPS Man 1 Barabai Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (634kB) | Preview

ABSTRAK

Farihatun Najiha. 2011. Perbandingan antara Hasil Belajar Matematika Siswa yang diberi dengan dan tanpa Terapi Otak (Brain Booster) pada Materi Matriks Kelas XII IPS Man 1 Barabai Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Drs. H. Mubin, M.Ag, (II) Juhriyansyah Dalle, S.Pd, S.Si, M.Kom, Ph.D. Ada banyak faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar diantaranya: konsentrasi belajar, intelegensi dan keberhasilan belajar. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memerlukan konsentrasi belajar dan daya ingat yang baik. Terdapat berbagai cara untuk dapat meningkatkan konsentrasi belajar, intelegensi, dan daya ingat siswa diantaranya adalah dengan terapi otak. Terapi menggunakan teknologi gelombang otak atau biasa disebut dengan brainwave entrainment. Pintu gerbang untuk melakukan perubahan adalah otak. Melalui terapi gelombang otak, keseimbangan otak akan terbentuk dan pintu perubahan akan terbuka. Melalui terapi gelombang otak untuk meningkatkan kecerdasan, konsentrasi, dan daya ingat, otak akan menghasilkan endorfin. Endorfin dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat. Dengan kata lain, belajar dan mengingat akan lebih mudah dilakukan bila terdapat cukup banyak endorfin dalam otak. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar matematika siswa yang diberi dengan dan tanpa terapi otak (brain booster) pada materi matriks kelas XII IPS Man 1 Barabai Tahun Pelajaran 2011/2012 Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian ini digunakan teknik Purposive Sampel yaitu sampel bertujuan yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Sampel bertujuan yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa yang sudah berumur 18 tahun, karena untuk kehati-hatian terapi ini mengharuskan orang yang berumur 18 tahun ke atas. Data kemampuan awal siswa diambil dari nilai tes IQ dan tes awal dan kemampuan akhir dari nilai tes IQ akhir dan nilai tes akhir sebagai data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata kemampuan akhir siswa kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Nilai rata-rata kemampuan akhir siswa kelas eksperimen sebesar 69,7 sedangkan di kelas kontrol sebesar 68,2.

Actions (login required)

View Item