Mahyudinata, Rizki Rizaldi (2023) Pengembangan Booklet Etnobotani Sirih (Piper betle L,) di Desa Tanjung Lalak Utara Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (234kB)
	Text AWAL.pdf Download (661kB)
	Text Abstrak.pdf Download (66kB)
	Text BAB I.pdf Download (207kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (458kB)
	Text BAB III.pdf Download (251kB)
	Text BAB IV.pdf Download (497kB)
	Text BAB V.pdf Download (67kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (94kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (5MB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etnobotani sirih di Desa Tanjung Lalak Utara Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru dan mendeskripsikan validitas booklet etnobotani di Desa Tanjung Lalak Utara Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru. Jenis penelitian ini adalah Educational Desain Research (EDR) dengan pendekatan penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Desain penelitian ini menggunakan Evaluasi Formatif Tessmer (1993) berbasis kajian lapangan (field research). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling (informan) dan snowbal sampling (responden). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan kajian botani, sirih yaitu habitusnya berupa herba berkayu dengan periodisitas pirenial, sifat akar tunggang, percabangan simpodial, arah tumbuh memanjat, bentuk batang bulat, alat-alat lain yaitu akar pelekat. Sifat daunnya tunggal, tata letak berseling, bagian daun tidak lengkap, bentuk daun jantung, pangkal daun berlekuk, ujung daun meruncing dan tepi daunnya rata, urat daun melengkung, teksturnya tipis seperti kertas, warna daunnya hijau. Kajian etnofarmakologi, sirih dimanfaatkan sebagai obat tipes, liver, bisul, mimisan dan lain-lain. Kajian etnoantropologi, sirih digunakan dalam acara adat seperti maccera’ boyang, saula, seserahan dan lain-lain. Kajian etnoekonomi, sirih tidak memiliki nilai ekonomi karena di Desa Tanjung Lalak Utara memiliki tumbuhan sirih secara melimpah. Kajian etnolinguistik, sirih dikenal dengan sebutan baulu (Bahasa mandar). Kajian etnoekologi, berdasarkan hasil pengukuran parameter lingkungan kondisi tempat tumbuh sirih sesuai dengan syarat tumbuhnya sehingga sirih dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di Desa Tanjung Lalak Utara. Berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa booklet yang dikembangkan mendapatkan skor 83,25%, artinya booklet dapat digunakan tetapi perlu revisi kecil

Actions (login required)

View Item