Veronika, Anita (2023) Term Banân dalam Perspektif Tafsir Ilmi Klasik dan Modern. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (186kB)
	Text AWAL.pdf Download (969kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (233kB)
	Text BAB I.pdf Download (445kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (488kB)
	Text BAB III.pdf Download (473kB)
	Text BAB IV.pdf Download (275kB)
	Text BAB V.pdf Download (255kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (248kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (200kB)

ABSTRAK

Kata Kunci: Banân, Jari-Jari, Sidik Jari Pada awalnya banân yang kita pahami hanya seibatas jari-jari ataui jari jeimari. Namuin, makna banân yang teirdapat dalam Q.S al-Qiyâmah/75:4 pada peinafsiran klasik dan modeirn terdapat peirsamaan dan peirbeidaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran tentang banân yang terdapat dalam tafsir klasik dan modern pada Q.S al-Qiyâmah/75:4, serta mengetahui persamaan dan perbedaan tentang banân tersebut. Adapun bentuk penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan menggunakan jenis metode komparatif. Hasil Penelitian ini sebagai berikut: Pada eira klasik, dalam tafsir Mafâtîh al-Ghaîb dipaparkan bahwasanya Allah swt. sangguip meinguimpuilkan keimbali anggota-anggota tuibuih deingan seimpuirna teirmasuik yang keicil seipeirti jari-jari walauipuin tuibuihnya teilah teirpisah pisah. Seilanjuitnya, al-Râzî juiga meinjeilaskan teirkait peinyuisuinan tuilang-tuilang seipeirti seidia kala akan dimuilai dari meimbangkitkan jari-jari dan Allah mampui atas seigala hal, baik dari hal peirmuilaannya mauipuin dalam hal meingeimbalikannya lagi. Pada eira klasik ini, banân hanya diartikan seibagai jari-jari ataui jari jeimari, kareina beiluim diteimuikan meingeinai ilmui teintang sidik jari seirta teiori-teiori sains. Pada eira modeirn, dalam tafsir Jawâhir Al-Quir‟ân al-Karîm, Thanthâwî Jawharî meinjeilaskan teintang peinyuisuinan tuilang-tuilang jari yang keicil dan haluis hingga jari-jari teirsuisuin deingan seimpuirna, maka siapa yang meimiliki keikuiatan uintuik meinguimpuilkan tuilang-tuilang keicil dan meinguimpuilkan tuilang-tuilang beisar dan meineimpatkannya deingan seimpuirna leibih kuiasa. Thanthâwî juiga meimaparkan teintang tuilang jari pada tangan ada 30 dan tuilang jari pada kaki ada 28, keimuidian keiduianya dikuimpuilkan beirjuimlah 58. Peirsamaan dari keiduia peinafsiran teirseibuit, yaitui pada peingartian lafal banân seibagai jari-jari ataui jari jeimari. Keiduia peinafsiran teirseibuit juiga sama-sama meimbahas meingeinai peinguimpuilan tuilang-tuilang yang teilah teirceirai-beirai ataui teirpisah-pisah atas kuiasa Allah swt. keimuidian tafsir Mafâtîh al-Ghaîb dan Jawâhir sama sama meinguitip hadits ataui riwayat yang sama yaitui riwayat dari Adî bin Rabi‟ah. Keiduia peinafsiran ini juiga meingguinakan meitodei peinafsiran yang sama yaitui meitodei tahlili. Sedangkan peirbeidaan dari keiduia peinafsiran teirseibuit teirleitak pada banân yang di tafsir modeirn diartikan seibagai sidik jari.

Actions (login required)

View Item