Dini, Eko B (2010) Konsep Pemerintahan Menurut Pemikiran Fazlur Rahman. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (249kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (470kB) | Preview

ABSTRAK

Dini Eko B, 2010. “Konsep Pemerintahan Menurut Pemikiran Fazlur Rahman". Skripsi Jurusan Siyasah Jinayah, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Drs. H. M.Amin Dj, MA (II) Imam Alfiannor, S.Ag, M.HI Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pemikiran Fazlur Rahman tentang sumber kekuasaan yang bukan dari Tuhan tapi mandat rakyat dan adanya pemisahan struktur pemerintahan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Pertama, mengetahui konsep sumber kekuasaan dalam pemerintahan menurut pemikiran Fazlur Rahman, dan Kedua, mengetahui konsep struktur pemerintahan dalam negara menurut pemikiran Fazlur Rahman. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat studi literatur. Untuk menggali datanya digunakan teknik survey kepustakaan dan studi literatur. Selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif. Data yang diperoleh: Pertama, konsep sumber kekuasaan dalam pemerintahan menurut pemikiran Fazlur Rahman bahwa sumber kekuasaan dalam pemerintahan merupakan mandat dari rakyat, yaitu dari masyarakat Muslim, bukan mandat dari Tuhan. Berdasarkan contoh yang pernah tercatat dalam sejarah pengangkatan Abu bakar sebagai Khalifah, yang isinya menegaskan ia menerima mandat kekuasaan dari rakyat. Dalam impelementasinya harus mengacu kepada prinsip-prinsip yang diajarkan Al-Qur’an dan sunnah. Kedua, konsep struktur pemerintahan dalam negara terdiri dari: badan eksekutif, badan legislatif, dan badan yudikatif. Dalam struktur pemerintahan tersebut kepala negara sebagai fokus sentral dari segala kekuasaan eksekutif, kekuasaan sipil dan militer serta kekuasaan yang secara teknis dikenal dengan istilah kekuasaan "keagamaan". Menurut hasil analisis bahwa pemikiran Fazlur Rahman tentang sumber kekuasaan ini mengambil jalan tengah, yaitu meskipun seolah-olah kekuasaan itu bukan diperoleh langsung dari Tuhan, tetapi tetap harus dijalankan berdasarkan aturan Tuhan. Juga menunjukkan eksposisi pemikirannya yang dalam beberapa hal mencerminkan akomodasi terhadap realitas dan praktik politik pada masanya, terutama yang pernah diperolehnya ketika sekolah di Barat. Nampak pula mengandung konsep bagaimana sebenarnya sebuah pemerintahan yang idealistik dari sebuah tatanan pemerintahan sekarang ini. Namun dalam pertanggung-jawabannya tidak hanya bersifat horisontal-formal sesama manusia, lebih bersifat vertikal-moral kepada Allah Swt. di akhirat.

Actions (login required)

View Item