Helmi, Ahmad (2023) Pengembangan Budaya Islami pada MTsS Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (219kB)
	Text AWAL.pdf Download (646kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (72kB)
	Text BAB I.pdf Download (178kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB)
	Text BAB III.pdf Download (110kB)
	Text BAB IV.pdf Download (251kB)
	Text BAB V.pdf Download (44kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (81kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (4MB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Latar belakang dalam penelitian ini adalah terdapat belum lengkapnya penerapan cita-cita Islam di lingkungan pendidikan, khususnya di kalangan pelajar. Sholat lima waktu, menjaga adab, berpakaian yang sesuai dengan Islam, menjaga kebersihan sekolah, dan kegiatan Islam lainnya dalam bentuk program keagamaan dan penyuluhan tentang ajaran Islam harus menjadi kewajiban bagi siswa. Pola sosialisasi dan pembawaan remaja telah berubah sebagai akibat dari kurangnya generasi untuk mewariskan budaya Islam. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pergeseran budaya terus terjadi. Dari yang sudah dijelaskan di atas bahwa peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pengembangan budaya Islami yang dilakukan sekolah agar tidak tergeser dari perkembangan zaman. Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja program dilakukan oleh MTsS Muhamadiyah 3 Al Furqan Banjarmasin dalam pengembangan budaya Islami serta dampak program tersebut terhadap guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumen. Dengan menjadikan kepala madrasah, guru, dan siswa sebagai informan dalam memperoleh data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Teknik validitas dan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil temuan dari penelitian ini adalah: 1) Program yang dilakukan oleh MTsS Muhammadiyah 3 Al-Furqan ialah program pembiasaan diri yang meliputi adab/budi pekerti dan kegiatan keagamaan seperti tadarrus Al-Qur’an, sholat dhuha, dan sholat berjamaah, mabit (malam bimbingan), dam muhadharah. 2) Program tersebut berdampak positif untuk guru yaitu menjadi role model (panutan) dalam lingkungan madrasah atau dalam bermasyarakat serta berdampak sangat positif untuk siswa yaitu menjadi pribadi yang religius seperti disiplin, kebiasaan, dan kesadaran diri baik di lingkungan madrasah atau di rumah untuk kedepannya walaupun sudah menjadi alumni.

Actions (login required)

View Item