Jaini, Fahru (2009) Praktik Permodalan Bersyarat dalam Perspektif Ekonomi Islam di Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (192kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (271kB) | Preview

ABSTRAK

Fahru Jaini. 2009. Praktik Permodalan Bersyarat dalam Perspektif Ekonomi Islam di Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala, Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah. Pembimbing. (I). Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA Pembimbing (II). Drs. Ahmad Nor, SE Penelitian ini di latar belakangi oleh terjadinya pemberian modal dengan syarat oleh juragan kepada petani di Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala, para pemberi modal memberikan syarat kepada petani jika ingin mendapatkan bantuan modal nanti setelah panen maka padi hasil panen tersebut harus di jual dengan harga ditentukannya sedangkan Ekonomi Islam menjelaskan bahwa kita harus saling tolong menolong dan jangan ada yang merugikan atau di rugikan. Pada penelitian ini penulis memfokuskan permasalahan tentang pemberian modal kepada petani di Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran pemberian modal dengan syarat, alasan yang melatarbelakangi dan perspektif Ekonomi Islam tentang pemberian modal dengan syarat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) yang bersifat studi kasus. Dengan meneliti 6 (Enam) praktik pemberian modal dengan syarat di Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala dengan teknik wawancara dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada responden. Data tersebut kemudian diolah dengan editing deskripsi dan matriks, kemudian dilakukan dengan analisis dengan mengacu pada tinjauan Ekonomi Islam. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap 6 (Enam) kasus, kemudian di analisis dengan tinjauan Ekonomi Islam, menghasilkan temuan-temuan yaitu pada kasus I dan kasus II petani merasa dirugikan dengan pembayaran bunga pada kasus III, IV, dan V petani di haruskan menjual hasil padi dengan harga yang rendah, salah satu pihak dalam pemberian modal tersebut ada yang dirugikan atau terzalimi dalam hal ini adalah petani, maka pemberian modal itu tidak sesuai dengan Ekonomi Islam, namun jika antara pemberi modal dan petani tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau dizalimi maka pemberian modal itu adalah sesuai dengan Ekonomi Islam ini terjadi pada kasus VI.

Actions (login required)

View Item