Arsyad, Muhammad Zaini (2023) Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam Membangun Modal Kultural dan Modal Sosial Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan. Arsyad.pdf Download (197kB)
	Text AWAL SKRIPSI ARSYAD.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK ARSYAD.pdf Download (250kB)
	Text BAB 1.pdf Download (929kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (684kB)
	Text BAB 3.pdf Download (643kB)
	Text BAB 4.pdf Download (854kB)
	Text BAB 5.pdf Download (511kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA ARSYAD.pdf Download (469kB)
	Text LAMPIRAN ARSYAD.pdf Download (22MB)
	Text DAFTAR RIWAYAT HIDUP ARSYAD.pdf Download (483kB)

ABSTRAK

Organisasi merupakan tempat yang ideal dan dekat dengna karakteristek mahasiswa dalam mengembangkan gagasan, kreatifitas, serta relasi. Meskipun demikian anggapan miring tentang organisasi kemahasiswaan masih ada di kalangan mahasiswa sendiri yang bersifat tidak objektif. Maka dari itu peneliti melakukan pengkajian secara langsung terhadap organisasi kemahasiswaan secara mendalam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan fakta yang konkrit mengenai peran organisasi kemahasiswaan dalam membangun modal kultural dan modal sosial mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi. Subjek penelitian ini adalah Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ketua Umum Organisasi Mahasiswa serta anggota (mahasiswa). Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, angket terbuka, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini yaitu ketekunan pengamat, triangulasi dan mengadakan member chek. Hasil Penelitian ini adalah organisasi kemahasiswaan memiliki peran dalam membangun modal kultural mahasiswa dengan menggunkan instrumen/alat bantu program kerja dan kegiatan yang bersifat membangun kreatifitas dan keterampilan mahasiswa. Peneliti dalam hal ini juga menemukan bahwa program kerja yang di agendakan oleh organisasi kemahasiswaan untuk menunjang pembangunan modal kultural terhadap mahasiswa sekurang kurangnya 3-5 program. Secara tujuan, target dan isi kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan anggota. Berbeda dengan modal kultural, Organisasi kemahasiswaan membangun modal sosial dengan cara memperluar relasi dan hubungan antar organisasi, komunitas, atau instansi yang memiliki kesamaan fokus bidang. Peneliti menemukan bahwa setiap organisasi kemahasiswaan memiliki jaringan sekurang-kurangnya satu. Secara tujuan modal sosial yang dibangun terhadap mahasiswa lebih mengedepankan aspek kekeluargaan, kesamaan fokus bidang, serta kerjasama.

Actions (login required)

View Item