Abidah, Abidah (2023) Peran Pengajian Tauhid Guru Qastalani pada Jama’ah di Desa Tinggiran Tengah Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala (Studi Fungsionalisme Struktural). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (138kB)
	Text AWAL.pdf Download (650kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (109kB)
	Text BAB I.pdf Download (207kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (239kB)
	Text BAB III.pdf Download (109kB)
	Text BAB IV.pdf Download (332kB)
	Text BAB V.pdf Download (36kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (164kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Penelitian ini berlatar belakang pada pentingnya pengajian tauhid sebagai pendidikan non-formal untuk memperluas pengetahuan ilmu agama, terlebih khusus pada ilmu tauhid. Demikian juga pengajian tauhid tersebut dilaksanakan karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang agama, memperjual-belikan buntut (togel), masyarakat yang lalai dalam beribadah, seperti meninggalkan shalat. Dengan adanya pengajian tauhid tersebut diharapkan mampu mengembalikan keadaan masyarakat yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan peran pengajian tauhid Guru Qastalani di Desa Tinggiran Tengah Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala ditinjau dari fungsionalisme struktural. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yaitu jamaah yang hadir pada pengajian tauhid Guru Qastalani. Objek penelitian terbagi dua, yaitu objek material ialah peran pengajian tauhid Guru Qastalani pada masyarakat Desa Tinggiran Tengah dan Objek Formal ialah teori fungsionalisme struktural. Adapun Teknik pengumpulan data pada penelitiana ini, yakni Teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya teknik pengolahan data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Pengajian tauhid Guru Qastalani pada jama’ah Desa Tinggiran Tengah dilaksanakan setiap dua minggu sekali, pada malam Rabu dengan kitab pegangan Sifat Dua Puluh karangan Sayid Usman Betawi. Jamaah terdiri dari berbagai kalangan usia, dari lansia hingga anak-anak yang berjumlah kurang lebih 70 orang yang aktif. Pengajian tauhid Guru Qastalani memiliki peran terhadap perubahan yang terjadi pada masyarakat pada aspek ilmu agama, sosial dan budaya. Peran ilmu agama, dengan adanya pengajian tauhid Guru Qastalani ini, masyarakat sadar bahwa dengan ilmu tauhidlah yang menjadi pondasi kuat dalam kehidupan sebagai muslim. Aspek sosial, yakni pengajian tauhid Guru Qastalani menjadi wadah silaturrahmi bagi masyarakat, mereka juga bergotong-royong membersihkan mushalla dan sekitarnya pada tiap minggunya. Aspek budaya, pada budaya perkawinan yang dulu diisi dengan hiburan organ tunggal sekarang sudah diisi dengan Maulid Habsyi. Dilihat dari teori fungsionalisme struktual, peran pengajian tauhid Guru Qastalani memiliki kekuatan yang kuat karena sesuai dengan struktur sosial atau suatu sistem organisasi yang mampu menghadapi perubahan

Actions (login required)

View Item