Rahmah, Syarifah (2023) Konsep Ketenangan Jiwa Menurut Hamka (Studi Tafsir Al-Azhar). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text Surat Pernyataan Keaslian Skripsi.pdf Download (396kB)
	Text AWAL.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (119kB)
	Text BAB I.pdf Download (215kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (365kB)
	Text BAB III.pdf Download (216kB)
	Text BAB IV.pdf Download (292kB)
	Text BAB V.pdf Download (119kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (162kB)
	Text Lampiran.pdf Download (178kB)

ABSTRAK

Kehidupan ini seperti rantai masalah yang akan terus bersambung hingga dunia berakhir. Jadi selama manusia masih hidup di dunia pasti akan dihadapkan dengan masalah. Namun, yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain adalah cara mereka menghadapi masalah. Ada yang menghadapinya dengan rasa cemas, ada pula yang mampu melewatinya dengan tenang. Ketenangan inilah yang menjadi pembahasan penting dari penelitian ini. Mengingat HAMKA merupakan mufassir sekaligus tokoh tasawuf, tentu penafsiran beliau juga sangat dibutuhkan untuk menemukan eksistensi ketenangan jiwa. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana konsep ketenangan jiwa menurut HAMKA dalam kitab Tafsir al-Azhar? 2) Apa saja kekhasan dari penafsiran ayat-ayat ketenangan jiwa dalam Tafsir al-Azhar? Ada pun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui konsep ketenangan jiwa menurut HAMKA dalam kitab Tafsir al-Azhar dan mengetahui kekhasan dari penafsiran ayat-ayat ketenangan jiwa yang beliau tafsirkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dengan menggunakan analisis analisis ontologis, epistemologi, dan aksiologis dan penelitian tafsir tematik. Untuk mencari ayat-ayat yang akan diteliti, penulis menggunakan term sakînah dan ithmi’nân. Kemudian, sebagai penelitian pustaka (library research), penelitian ini menggunakan kitab Tafsir al-Azhar sebagai referensi utama dalam analisis terkait tema konsep ketenangan jiwa. Setelah dilakukan penelitian, diperolehlah hasil penelitian yaitu konsep ketenangan jiwa dari kata sakînah yaitu perasaan optimis karena yakin dengan pertolongan dari Allah Swt ketika menghadapi situasi yang genting atau kurang baik. Sedangkan dari kata ithmi’nân, bentuk ketenangan jiwa berupa kondisi seimbang yang dirasakan seseorang. Cara yang dilakukan untuk mencapai ketenangan jiwa yaitu dengan bertawakal kepada Allah dan selalu berzikir kepada Allah Swt. Adapun, dampak positif dari ketenangan jiwa yaitu bijaksana dalam mengambil keputusan, dijauhkan dari perasaan cemas dan mampu menjalani kehidupan dengan baik. Sedangkan dampak negatif bila jiwa tidak tenang adalah muncul perasaan ragu dan gelisah dan melakukan tindakan yang tidak bijak karena terbawa nafsu. Kemudian, kekhasan dari penafsiran ayat-ayat ketenangan jiwa dalam Tafsir al-Azhar dapat dilihat dari pendekatan yang digunakan yaitu tasawuf dan psikologi. Selain itu, kekhasan dari sisi penafsiran yaitu pada surah al-Fajr/89: 27, HAMKA mengilustrasikan ketenangan jiwa sebagai dua sayap yang seimbang.

Actions (login required)

View Item