Saidin, Muhammad (2023) Kesaksian Perempuan dalam Tafsir Tarjuman al-Mustafid dan Tafsir al-Mishba>h. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text Pernyataan keaslian tulisan.pdf Download (220kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (182kB)
	Text BAB I.pdf Download (313kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (342kB)
	Text BAB III.pdf Download (436kB)
	Text BAB IV.pdf Download (608kB)
	Text BAB V.pdf Download (187kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (257kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (166kB)

ABSTRAK

Perbedaan zaman antara awal munculnya Islam dengan zaman sekarang tidak dapat disangkal lagi. Di berbagai sisi terdapat perkembangan yang sangat nyata, seperti tentang posisi perempuan dalam publik. Di dalam Islam atau bisa juga dikatakan dalam al-Qur‟an ada sebuah ketetapan yang berlaku terkait kesaksian perempuan dalam berbagai aspek. Terdapat problem dari ketetapan al�Qur‟an tentang kesaksian perempuan ini, di mana bisa dikatakan kesaksian perempuan itu nilainya setengah dari kesaksian laki-laki, yaitu dalam surah al�Baqarah ayat 282. Hal ini lah yang menjadikan munculnya perdebatan terkait makna ayat tersebut. Tentang kesaksian ini juga terdapat di berbagai ayat al�Qur‟an yang lain. Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti bagaimana penafsiran terhadap ayat-ayat tersebut dalam dua tafsir yang berkembang atau ditulis oleh orang Indonesia, yaitu tafsir Tarjuma>n al-Mustafi>d dan Tafsi>r al-Mishba>h. Dalam penelitian ini penulis mengkomparasikan penafsiran dari kedua kitab tersebut, agar terlihat bagaimana keduanya merespon ayat-ayat yang berkaitan dengan relasi laki-laki dengan perempuan. Sehingga juga terlihat bagaimana perkembangan tafsir yang ada di Indonesia ini, baik itu dari segi produknya maupun metodologinya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah model penafsiran muqarin atau komparatif. Di mana keduanya dibandingkan untuk melihat sisi persamaan dan perbedaan, keunggulan dan kelemahan, sehingga terlihat perkembangan penafsiran dari awal yang munculnya tafsir di Indonesia dengan yang paling mutakhir. Dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat dikatakan bahwa penafsiran yang ada di Indonesia juga mengalami perkembangan, baik itu dari produk tafsirnya maupun dari metodologi yang dipakai. Terlihat juga penafsiran yang ada pada kedua kitab tersebut mengalami perkembangan dalam merespon isu perempuan, terbukti penafsiran pada kitab Tarjuman al-Mustafid sudah mencoba menghilangkan unsur diskriminatif terhadap perempuan yaitu menganggap perempuan kurang akal dan agamanya sebagaimana pendapat beberapa ulama klasik. Lebih jauh dari itu, penafsiran yang terdapat dalam Tafsir al-Mushbah pun juga mengalami perkembangan yang signifikan dalam merespon isu-isu perempuan. Penulisnya berusaha memberikan pandangan yang lebih memuliakan terhadap perempuan. Walaupun memang harus diakui bahwa penafsiran tentang kesaksian ini, mereka berdua cenderung masih mengikuti ketetapan ulama dahulu

Actions (login required)

View Item