Fadlianor, Muhammad (2023) Tradisi Pengantin Batamat Al-Qur’an di Desa Muang Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong Studi Living Qur’an. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (404kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (413kB)
	Text BAB I.pdf Download (747kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (877kB)
	Text BAB III.pdf Download (422kB)
	Text BAB IV.pdf Download (766kB)
	Text BAB V.pdf Download (311kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (419kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (313kB)

ABSTRAK

Penelitian ini berangkat dari fakta bahwa keberagaman budaya Indonesia yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim memiliki produk-produk tradisi dan ritual keagamaan yang beragam. Termasuk tradisi khataman Al-Qur‟an yang hampir dilakukan masyarakat muslim di berbagai daerah, namun dengan tata cara yang kadang memiliki khasnya masing-masing. Jika biasanya khataman AlQur‟an dilaksanakan karena khatam atau selesainya seseorang membaca AlQur‟an hingga 30 Juz, maka beda hal dengan khataman atau yang biasa disebut Batamat Al-Qur‟an yang dilakukan oleh warga Desa Muang Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong, khataman pada daerah ini dilaksanakan pada saat perkawinan. Maka dari dasar itulah yang menjadi alasan atas perlunya pengkajian lebih lanjut terhadap tradisi Batamat tersebut. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: (1) Bagaimana tata cara tradisi pengantin Batamat Qur‟an di Desa Muang Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong, (2) Apa tujuan pelaksanaan tradisi Pengantin Batamat Qur‟an di Desa Muang Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong dan (3) Bagaimana pemahaman masyarakat terhadap tradisi Pengantin Batamat Al-Qur‟an. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian yang berbentuk lapangan (field research) yaitu penelitian sistematis dengan mengumpulkan data di lapangan. Pengamatan yang dilaksanakan berada langsung di tempat penelitian. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif serta data-data yang terkumpul akan disajikan dalam bentuk uraianuraian secara deskriptif. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan berikut ini: Pertama, secara umum tata cara tradisi batamat Al-Qur‟an oleh pengantin ini diawali dengan sambutan-sambutan, kemudian tilawah Al-Qur‟an, acara batamat Al-Qur‟an oleh pengantin, bersalaman serta bermaafan kepada para hadirin, pembacaan maulid Habsyi, pembacaan do‟a selamat, dan yang terakhir penutup. Kedua, Tujuan yang dicari oleh masyarakat ketika mengadakan tradisi pengantin batamat Al-Qur‟an adalah nilai positif yang akan diberikan oleh Allah SWT baik itu nilai positif yang didapat diwaktu pernikahan ataupun segala nilai positif yang didapat setelah menikah dan menjalani kehidupan berkeluarga. Ketiga, secara umum yang dipahami oleh masyarakat desa Muang bahwa tradisi ini tidak bertentangan dengan syariat Islam, seperti halnya mempelajari Al-Qur‟an.Sebelum tradisi dilaksanakan, membaca Al-Qur‟an itu adalah sebuah kegiatan yang bernilai pahala, kemudian saat acara berlangsung banyak orang yang berhadir dan saling bersilaturahmi, ditambah sedekah makanan dari para mempelai, ini semua adalah kegiatan yang bersifat positif, tersusun dalam sebuah tradisi yaitu tradisi pengantin batamat Al-Qur‟an.

Actions (login required)

View Item