Riani, Khafifah Anjar (2023) Munasabah Q.S Al Baqarah/2:233 Terkait Tarâdhin wa Tasyâwurin Menurut Interpretasi Mubâdalah. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (48kB)
	Text AWAL - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (621kB)
	Text ABSTRAK - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (8kB)
	Text BAB I - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (389kB)
	Text BAB II - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Restricted to Repository staff only Download (535kB)
	Text BAB III - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (402kB)
	Text BAB IV - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (446kB)
	Text BAB V - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (10kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (159kB)
	Text LAMPIRAN - KHAFIFAH ANJAR RIANI.pdf Download (459kB)

ABSTRAK

Kehidupan berumah tangga tentunya tidak luput dengan peranan relasi suami istri, dalam menjalin relasi tersebut pasti akan mengalami kehidupan yang naik turun dengan berbagai masalah dalam rumah tangga. Namun, tentu tujuan berumah tangga meinginkan sakinah, mawaddah, wa rahmah. Untuk mewujudkan tujuan itu maka diperlukan pondasi sebagai penyangga keutuhan rumah tangga hingga menimbulkan ketenangan. Pilar-pilar itu memiliki ayat basisnya masing-masing. Teks-teks keagamaan selama ini banyak menyasar pada salah satu pihak, hingga memunculkan kemungkinan untuk dipahami secara sebagian saja. Mubâdalah hadir sebagai metode pembacaan terhadap teks-teks keagamaan yang terlihat hanya untuk salah satu subjek yaitu dengan menerapkan kesalingan. Ini menimbulkan minat penulis untuk meneliti terkait ayat-ayat yang berkaitan dengan ayat basis pilar penyangga rumah tangga tersebut. Akan tetapi akan difokuskan pada perihal pilar tarâdhin wa tasyâwurin menurut interpretasi mubâdalah. Ayat basis tarâdhin wa tasyâwurin yang mana kedua pilar tersebut tergabung dalam satu ayat yang sama dan kemudian dikembangkan dengan mencari ayat terkait dengan metode munasabah ayat. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian kajian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Mengumpulkan data dengan pendekatan munasabah sehingga terkumpul ayat-ayat yang akan diinterpretasikan dan kemudian diolah untuk menjadi bahan analisis menggunakan metode interpetasi Mubâdalah. . Munasabah ini telah berkontribusi menjadi alat bantu untuk menemukan ayat-ayat yang bersifat al qawaid (khusus) terhadap pembacaan Mubâdalah. Adapun hasil dari penelitian ini adalah terkait ayat-ayat yang telah bermunasabah dengan Q.S Al Baqarah/2: 233 yaitu pada Q.S Al Baqarah/2: 231-232 tentang masa iddah yang dapat berlaku juga secara etika moral untuk laki-laki. Iddah suami ini sebagai bentuk refleksi diri sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk rujuk kembali atau melepas dengan baik�baik. Pada masa tunggu tersebut disertai dengan sikap saling komunikasi dan saling rela. Sedangkan pada ayat sesudahnya yaitu Q.S Al Baqarah/2: 234-235 membahas tentang iddah dan ihdad yang berlaku untuk suami jika dipahami secara mubâdalah. Bahwa iddah dan ihdad ini sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang dan keluarga istri, dengan sikap saling musyawarah dan saling rela agar tidak menimbulkan perasaan tidak menyenangkan pada salah satu pihak yang ditinggalkan. Juga terkait lamaran secara implisit yang dapat dilakukan oleh perempuan sebagai bentuk ketertarikannya

Actions (login required)

View Item