Saniah, Saniah (2023) Konseling Sufistik untuk Mengatasi Kecemasan (Studi Kitab Al-Tanwȋr Fȋ Isqȃth Al-Tadbȋr Karya Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari). Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (258kB)
	Text AWAL REVISI TESIS.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (312kB)
	Text BAB I REVISI TESIS.pdf Download (745kB)
	Text BAB II REVISI TESIS.pdf Restricted to Repository staff only Download (661kB)
	Text BAB III REVISI TESIS.pdf Download (725kB)
	Text BAB IV REVISI TESIS.pdf Download (1MB)
	Text BAB V REVISI TESIS.pdf Download (213kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA REVISI.pdf Download (438kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (557kB)

ABSTRAK

Kecemasan merupakan isu yang terus menjadi perbincangan hingga saat ini. Rasa cemas merupakan hal wajar namun jika berlebihan maka bisa menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu atau berdampak pada hal yang buruk. Rasa cemas yang menganggu inilah yang harus diatasi salah satunya dengan cara konseling sufistik. Ada seorang tokoh tasawuf yang menulis tentang masalah yang berkaitan dengan kecemasan ini dalam kitabnya Al-Tanwîr fi Isqâth al-Tadbîr yaitu Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari. Ada banyak sekali pembahasan yang sangat relevan dari beliau mengenai berbagai macam persoalan yang manusia hadapi sekarang ini, misalnya masalah rezeki yang menjadi persoalan kecemasan paling banyak terkait dengan hajat manusia. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui metode konseling sufistik untuk mengatasi kecemasan yang diambil dari kitab Al-Tanwîr fî Isqâth al-Tadbîr. Dan ingin mengetahui indikator apa saja yang menandakan bahwa seseorang mampu mengatasi kecemasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative research) dalam bentuk penelitian kepustakaan (library research). Adapun sumber data primernya adalah kitab Al-Tanwîr fî Isqâth al-Tadbîr karya Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari. Teknik pengumpulan data dimulai dengan mengumpulkan bahan pustaka yang terkait dengan penelitian kemudian dianalisis dengan metode analisis isi (content analysis). Temuan penelitian ini adalah: 1) pendekatan konseling sufistik untuk mengatasi kecemasan yang penulis dapatkan adalah dengan riyâdhah al-nafs dan tazkiyah al-nafs. Pendekatan riyâdhah al-nafs melalui maqâmât yaitu taslîm (kepasrahan diri), al-yaqîn, dan al-faqr. Sedangkan pendekatan tazkiyah al-nafs (penyucian jiwa) dapat dilakukan melalui takhalli, tahalli, dan tajalli. 2) Teknik konseling sufistik untuk mengatasi kecemasan adalah dengan bertaubat, berzikir, bertafakur, memberikan pencerdasan (irsyâd), berdoa, dan mengambil ibrah dari kisah umat terdahulu. 3) Indikator seseorang mampu mengatasi kecemasan adalah mampu berpikir jernih dan bersabar; mampu menyadari bahwa Allah swt. memperhatikan hamba-Nya; mampu menghadapi ujian hidup dan menyerahkan diri kepada-Nya; dapat memotivasi dan mendorong dirinya sendiri untuk tetap utuh di jalan-Nya; mampu meyakini bahwa pilihan Allah swt. yang terbaik; merasakan nikmat kedekatan dengan Allah swt.; memiliki makna hidup tentang rahasia Allah swt. dibalik takdir-Nya; merasa cukup dan tidak mengeluh dalam menyikapi dan menerima ujian hidup; serta merasakan ketenangan.

Actions (login required)

View Item