Anshori, Muhammad Fadhil (2023) Ilmu Ladunnî dalam Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (104kB)
	Text AWAL.pdf Download (716kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (440kB)
	Text BAB I.pdf Download (609kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (969kB)
	Text BAB III.pdf Download (576kB)
	Text BAB IV.pdf Download (766kB)
	Text BAB V.pdf Download (134kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (180kB)
	Text LAMPIRAN DAN RIWAYAT HIDUP.pdf Download (963kB)

ABSTRAK

Kehadiran Al-Qur’an pada umumnya, memiliki tujuan yang padu dan menyeluruh, bukan sekedar kewajiban pendekatan religius yang bersifat ritual dan mistik, yang dapat menimbulkan formalitas dan kegersangan. Dalam hal ini, AlQur’an adalah petunjuk dari Allah Swt. yang mana jika dipelajari akan membantu masyarakat menemukan nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman bagi penyelesaian berbagai masalah hidup. Apabila kita telaah kembali dan mempelajari secara seksama kandungan isi Al-Qur’an, maka kita dapat mengembangkan ilmu-ilmu atau pengetahuan yang terdapat di dalam Al-Qur’an itu sendiri. Menurut Syed Naquib al-Attas yang dikutip oleh Izzatur Rusuli dan Zakiul Fuady M. Daud, ilmu terbagi menjadi dua macam, meskipun keduanya merupakan satu kesatuan yang sempurna. Pertama, ilmu yang diberikan oleh Allah Swt sebagai karunianya kepada seorang insan. Kedua, ilmu yang dicapai dan diperoleh manusia berdasarkan daya usaha akliahnya sendiri yang berasal dari pengalaman hidup, Indera jasmani, nazar-akali, perhatian, penyelidikan, dan pengkajian. Adapun M. Quraish Shihab seorang mufasir kontemporer terkenal asal Indonesia, beliau juga menerangkan di dalam karya-karyanya mengenai pembagian ilmu, diantaranya ilmu Ladunnȋ bahkan dalam penafsiran beliau terdapat beberapa ayat yang secara langsung membahas mengenai ilmu Ladunnȋ Bedasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apa pengertian ilmu Ladunnȋ menurut M. Quraish Shihab. (2) Bagaimana cara mendapatkan Ilmu Ladunnȋ menurut M. Quraish Shihab. Penelitian ini berjenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang menggunakan bahan-bahan tertulis seperti manusrip, buku, majalah, surat kabar, dan dokumen lainnya. Dalam penelahan pustaka, pada umumnya lebih dari lima puluh persen proses kegiatan dalam seluruh proses penelitian itu adalah membaca, karena itu sumber bacaan merupakan bagian penunjang penelitian yang paling esensial. Setelah dilakukan penelitian dan analisis terhadap data-data yang di dapatkan, dapat dinyatakan bahwa Menurut perspektif M. Quraish Shihab beliau menyebutkan bahwasannya Ilmu yang bisa diperoleh manusia terdiri dari dua macam yaitu, ilmu yang diperoleh dengan usaha manusia (ilmu kasbi) dan ilmu yang diperoleh tanpa usaha manusia (ilmu Ladunnȋ). Pembagian ini disebabkan karena dalam pandangan Al-Qur’an terdapat hal-hal yang “ada” tetapi tidak dapat diketahui melalui upaya manusia itu sendiri.

Actions (login required)

View Item