Rahmadhani, Muhammad Rizki (2023) Preservasi Bahan Pustaka Pasca Bencana Banjir di Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (62kB)
	Text AWAL.pdf Download (973kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (216kB)
	Text BAB I.pdf Download (564kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (504kB)
	Text BAB III.pdf Download (479kB)
	Text BAB IV.pdf Download (731kB)
	Text BAB V.pdf Download (220kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (447kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Indonesia sebagai salah satu Negara yang rawan akan terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, longsor dan tsunami. Seperti yang terjadi awal tahun 2021 lalu, telah terjadi bencana banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Salah satu yang terkena dampak banjir adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Selain melanda rumah warga, tempat lain yang berada di pinggiran kali. Salah satunya adalah fasilitas umum seperti perpustakaan. Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan sebuah perpustakaan daerah yang terletak di kawasan rawan bencana alam, terutama banjir. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kegiatan preservasi bahan pustaka pasca bencana banjir di Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah beserta kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif guna menemukan makna, menyelediki proses, memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam mulai dari individu, kelompok, atau situasi tertentu. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observsi, wawancara, dan dokumentasi. Analisi data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan preservasi bahan pustaka pasca bencana banjir di Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah antara lain evakuasi, pemilihan/seleksi, pembersihan, pengeringan, perbaikan (jilid dan lem/perekat). Adapun kendala yang dihadapi pustakawan adalah sumber daya manusia yang sangat minim, kurangnya kesadaran dari pemustaka untuk turut menjaga bahan pustaka, dan tidak tersedianya ruangan khusus kegiatan preservasi.

Actions (login required)

View Item