Sucipto, Edi (2023) Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMAN Kabupaten Tabalong. Tesis, Pascasarjana.

	Text keaslian.pdf Download (283kB)
	Text Awal Tesis Edi.pdf Download (996kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (420kB)
	Text BAB I .pdf Download (645kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (747kB)
	Text BAB III.pdf Download (439kB)
	Text BAB IV .pdf Download (1MB)
	Text BAB V .pdf Download (199kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (221kB)
	Text Lampiran tesis fix.pdf Download (8MB)

ABSTRAK

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menempatkan murid sebagai pusat perhatian, mengakui keberagaman mereka dalam hal kemampuan, minat, gaya belajar, dan tingkat pemahaman. Dalam konteks ini, pendekatan ini bertujuan untuk menyediakan pengalaman pembelajaran yang lebih relevan, menarik, dan efektif bagi setiap murid. Terdapat tiga aspek utama dalam pembelajaran berdiferensiasi yang memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berusaha menggali data tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMAN Kabupaten Tabalong. Lokasi penelitian ini bertempat di SMAN 2 Tanjung, SMAN 3 Tanjung dan SMAN 1 Kelua. Hasil penelitian menunjukkan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti (PAI & BP) telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi konten, proses, dan produk di SMAN Kabupaten Tabalong. Mereka telah menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan murid dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, menghadirkannya dalam bentuk diferensiasi yang efektif. Dengan diferensiasi konten, mereka memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk meraih pemahaman yang lebih baik sesuai dengan tingkat kesiapannya. Dalam diferensiasi proses, mereka memfasilitasi pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing murid, memaksimalkan partisipasi dan pemahaman. Sementara melalui diferensiasi produk atau tugas, guru PAI dan Budi Pekerti menciptakan ruang untuk ekspresi kreatif murid, mendorong mereka untuk mengeksplorasi dan menunjukkan pemahaman mereka secara unik. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan prestasi murid dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif yang mendukung perkembangan potensi individu mereka.

Actions (login required)

View Item